Oleh: Twediana B. Hapsari
Salah satu hikmah dari masa pandemi ini adalah berkembangnya upaya rumahan khususnya makanan. Di saat semua orang membatasi mobilitas ke luar rumah, termasuk membeli makanan, mendorong berkembangnya produktivitas para pengusaha catering, termasuk para wanita yangg ikut serta merambah upaya makanan ini.
Packaging alias bungkusan makanan menjadi salah satu aspek krusial yangg kudu diperhatikan. Tidak hanya menambah nilai jual dari makanan tersebut, namun berfaedah pula menjaga nila gizi, mutu, kualitas dan umur makanan. Selain itu, bungkusan juga berfaedah untuk menjaga cita rasa makanan tidak berubah, serta awet dan higienis.
Berikut kriteria bungkusan makanan yangg kondusif untuk kesehatan :
1. Kedap Air
Kemasan rapat air ini bakal menjaga mutu makanan agar tidak sigap lama alias berubah menjadi berbisa lantaran bereaksi dengan air yangg berasal dari luar kemasan.
2. Kedap Udara
Kemasan rapat udara ini menjaga mutu makanan agar awet dan tidak terkontaminasi kuman dan virus dari udara luar. Semua makanan dapat menggunakan bungkusan jenis ini, selain makanan dengan temperatur tinggi.
Baca Juga: Habbatussauda: Si Hitam dengan Sejuta Manfaat
3. Bukan Styrofoam
Styrofoam adalah jenis bahan pembungkus makanan yangg rawan jika dipakai dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, hindari penggunaan styrofoam jika makanan bisa disimpan dalam waktu lama.
4. Kemasan dengan Sirkulasi Udara untuk Makanan Bertemperatur Tinggi
Jika makanan dalam suhu tinggi, maka pastikan kemasannya memperhatikan sirkulasi udara. Karena jika tidak, uap air yangg timbul dari suhu tinggi bakal ‘jatuh’ ke dalam makanan yangg akhirnya mengurangi kualitas makanan itu sendiri.
5. Kemasan bukan Logam
Hindari bungkusan makanan dari logam, lantaran kandungan logam dalam bungkusan bisa saja ‘menempel’ pada makanan dan rawan bagi kesehatan konsumen makanan tersebut. Saat ini di pasaran cukup banyak kreasi mahanan berbahan dasar kertas, kaca dan plastik dengan tanda ‘food grade’ yangg lebih kondusif untuk menjadi bungkusan makanan.