BANDUNGMU.COM, Bandung — Islam sebagai kepercayaan yangg sangat menghargai waktu. Di dalam Al-Quran, Allah SWT sering berjanji dengan nama waktu. Salah satu surah Al-Quran ada yangg dinamakan sebagai Al-Ashr (waktu).
Meskipun Islam menekankan pada keistimewaan waktu, banyak umat Islam sering abai dalam memperhatikannya. Padahal, waktu adalah sesuatu yangg sangat penting.
Terkait perihal ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad berpesan agar kaum muslimin, lebih unik penduduk Muhammadiyah, untuk melatih disiplin dan penghargaan pada waktu.
“Salah satu kelemahan masyarakat kita itu adalah tidak menghargai waktu. Kadang-kadang disebut dengan jam karet, jika rapat jam 9 dimulai jam 10. Kalau rapat ditentukan jam 10 mulai jam 11, apalagi itu pun banyak yangg terlambat. Ini adalah sesuatu yangg tidak disukai oleh kepercayaan kita,” ujar Dadang.
Dalam program Nasihat Ayahanda di youtube TvMu, Rabu (05/04/2023), dirinya menyebut jika penghargaan pada waktu merupakan karakter dari masyarakat yangg maju. Jika kaum muslimin disiplin, masyarakat muslim menurutnya bakal berubah menjadi masyarakat maju.
“Oleh lantaran itu, sekali lagi masyarakat yangg maju adalah masyarakat yangg menghargai waktu, sedangkan masyarakat yangg tidak maju adalah orang-orang yangg tidak menghargai waktu lalai. Mereka tidak serius dalam menggunakan kesempatan yangg diberikan oleh Allah kepada kita,” ujar Dadang.
Penghargaan terhadap waktu, lebih-lebih lantaran terbatasnya umur manusia di dunia. Maka dari itu, perlu memerlukan manajemen dan disiplin yangg baik.
Dalam khazanah Barat, waktu diibaratkan dengan duit (time is money), sedangkan dalam khazanah Arab, waktu diibaratkan sebagai pedang.
Dadang berpesan agar kaum muslimin menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, termasuk menggunakannya dalam kebaikan saleh dan kebaikan.
“Kita sebagai manusia, terutama masyarakat yangg berakidah Islam, maka hargailah waktu, tepatilah waktu seperti diajarkan oleh Allah Swt,” pungkasnya.***
English (US) ·
Indonesian (ID) ·