Kajian Majelis Tarjih Ajak Jemaah Cermati Pasangan atau Calon Pasangan, Ro’fah: Jangan Sampai Terjebak di Hubungan Toxic - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Kali ini Tarjih Channel membujuk obrolan dan kajian seputar Tuntunan Keluarga Sakinah. Narasumber kali ini adalah Ro’fah, personil Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Ini sangat relevan terutama bagi teman-teman yangg sedang mencari dan memilih pasangan. Bagi yangg sudah menikah ini juga tetap krusial lantaran tujuan pernikahan adalah untuk bahagia. Jika salah satu pasangan mempunyai indikasi red flag, maka pernikahan yangg terjadi bisa tidak sehat.” jelas Ro’fah.

Sebelum menjelaskan seperti apa ciri-ciri red flag, Ro’fah menjelaskan terlebih dulu bahwa menikah dalam islam haruslah dilaksanakan untuk mewujudkan family sakinah. Dalam islam, ada empat perihal yangg kudu dipertimbangkan untuk memilih pasangan, mulai dari kemapanannya, ketampanannya, dan lain-lain.

“Meskipun elok alias tampan, sikap dan perilaku tentu juga perlu dipertimbangkan.”tegas Ro’fah. “Untuk apa menikah jika tidak bahagia? Bahagia ini tentu kudu diusahakan” ujarnya sembari mengutip surat ar-Rum ayat 21 yangg membahas tentang pernikahan. Menurutnya, sebagaimana dalam ayat tersebut, maka aspek cinta kasih adalah aspek yangg sangat krusial dalam pernikahan.

Baca Juga: Gejala Baby Blues Pasca Melahirkan

Dengan demikian, Ro’fah tegas melarang siapapun untuk memilih alias menjadi pasangan yangg red flag. “Ada beberapa contoh red flag, pertama kekerasan, kedua controlling yangg sangat ketat, tiga tidak menghargai, empat bersikap posesif, lima tidak jujur, lampau tidak mau berkomunikasi 2 arah, dan selanjutnya tidak apresiatif.” terang Ro’fah.

Utamanya pada kekerasan, implikasi pada korbannya tentu tidak main-main. Menurutnya, perihal ini dapat memicu banyak perihal buruk, utamanya gangguan psikologis seperti trauma, rasa cemas berlebihan, kehilangan kepercayaan diri, dan sebagainya. Bahkan berasas info terbaru, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu angkanya sangat tinggi.

Tidak hanya saat dalam rumah tangga, apalagi dalam masa berpacaran, nomor kekerasan juga tinggi. “Saya juga seorang dosen. Di kampus, nomor tertinggi bukan kekerasan antara pengajar ke mahasiswa, tetapi antar sesama mahasiswa.” ujar Ro’fah.

Jika seseorang mau bertindak baik kepada pasangannya, Rasulullah saw sendiri menurut Ro’fah sudah mencontohkan banyak hal. “Rasulullah itu melibatkan istrinya apalagi dalam urusan politik. Ummu Salamah sendiri itu juga diajak bicara soal Perjanjian Hudaibiyah.” jelas personil Majelis Tarjih dan Tajdid itu.

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id