Jangan Jadikan Muhammadiyah Sebagai Alat Tunggangan Politik! - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas membujuk segenap kader Muhammadiyah mempertahankan tembok marwah organisasi.

Mengutip laman resmi Muhammadiyah, pandangan tersebut menurut Busyro sejalan dengan Kepribadian Muhammadiyah yangg memilih konsentrasi sebagai aktivitas dakwah Islam daripada terlibat langsung dalam politik praktis.

“Muhammadiyah pada level pimpinan, AMM (angkatan muda Muhammadiyah), AUM (amal upaya Muhammadiyah), dan kader ekstra perlu mempertahankan tembok marwah organisasi. Tidak menjadi bagian kepentingan politik dan korporasi yangg oportunis-pragmatis,” ucap Busyro dalam aktivitas Dialog Ideopolitor di Universitas Ahmad Dahlan pada Sabtu (06/05/2023).

Sejak awal, Muhammadiyah konsentrasi gerakannya pada bagian pendidikan, kesejahteraan sosial, serta tidak menjadi organisasi politik.

Muhammadiyah merupakan aktivitas dakwah yangg menyebarluaskan dan memajukan aliran Islam melalui jalur pembinaan masyarakat, bukan melalui jalur partai politik alias perjuangan politik-kekuasaan.

Kata Busyro, Muhammadiyah merupakan organisasi besar yangg kudu dijaga marwah dan keberadaannya secara seksama dan arif bijaksana.

Mantan Wakil Ketua KPK ini juga menyampaikan agar segenap kader Muhammadiyah memperkuat basic aktivitas keilmuan Islam yangg berbudi pekerti profetik dan advokatif dalam bingkai keadaban.

Kesadaran profetik, kata Busyro, berfaedah kader Muhammadiyah mesti mempunyai nilai humanisasi yangg memanusiakan manusia, liberasi yangg membebaskan manusia dari ragam belenggu, dan transendensi yangg membangun hubungan dengan Tuhan.

Busyro turut mendorong agar tiap-tiap kader Muhammadiyah memperkokoh karakter “memberi lebih mulia dari pada meminta dan menyalahgunaan amanat”.

Penyalahgunaan petunjuk hanya bakal memproduksi kemudaratan dan menjauhkan kemaslahatan.

Daripada meminta dan menyalahgunakan amanat, Busyro menilai lebih baik mempertajam konsentrasi aktivitas kader ahli untuk penggiat pembelaan kemanusiaan dan kebangsaan dengan amaliah insaniah dan ihsaniah.

“Perlu sistem institusional untuk aktivitas pencegahan dan penindakan penyimpangan wasiat KH Ahmad Dahlan ialah tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai batu loncatan kepentingan politik dan upaya sesaat nir adab,” tandas Buysro.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com