Inilah 5 Kuliner Legendaris Jawa Barat Yang Masih Eksis Hingga Hari Ini - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Bandung — Berbicara kuliner tradisional, Jawa Barat memang gudangnya. Di area Priangan ini beragam jenis kuliner legendaris ada.

Berbagai jenis hidangan ini dapat ditemukan dari wilayah budaya Melayu Betawi, Priangan, alias Kacirebonan.

Khusus area Priangan, beberapa jenis kuliner sudah sangat familiar di mata dan telinga masyarakat.

Bahkan beberapa di antaranya dapat ditemukan dengan mudah di beragam tempat. Soal harga, tidak perlu cemas lantaran sangat terjangkau namalain murah meriah.

Namun, meski terjangkau, soal rasa dan sensasi tetap juara. Mengutip laman disparbud.jabarprov.go.id, berikut kuliner legendaris Jawa Barat yangg hingga sekarang tetap eksis.

Surabi 

Kue mungil berbahan dasar tepung beras, terigu, dan santan kelapa ini mempunyai cita rasa gurih serta tekstur yangg legit lantaran proses pembuatannya dibakar menggunakan tungku dari tanah liat.

Ilustrasi (Istockphoto)

Sejauh ini ada dua jenis surabi yangg paling dikenal, ialah asin dan manis. Untuk surabi asin, biasanya dihidangkan dengan taburan oncom. Adapun surabi manis dapat dinikmati dengan saus alias kuah gula merah.

Seiring perkembangan zaman, surabi saat ini dimodifikasi dengan beragam toping pilihan. Masyarakat bisa menemukan surabi dengan toping keju, cokelat, alias saus durian dan apalagi telur mata sapi.

Tutug oncom

Pada mulanya, tutug oncom dianggap sebagai makanan rakyat jelata. Namun, saat ini kuliner unik Tasikmalaya ini berubah menjadi salah satu hidangan favorit yangg sering disajikan di beragam rumah makan.

Sesuai dengan namanya, tutug oncom merupakan kombinasi antara nasi dan oncom yangg sudah diolah.

Ilustrasi (Istockphoto)

Agar lebih lezat, tutug oncom bisa disantap dengan ayam goreng, tempe bacem, telur dadar, alias lauk pauk lainnya.

Menurut legenda, makanan ini mulai terkenal pada 1940-an. Kini tutug oncom tidak lagi dianggap sebagai makanan rakyat jelata. Namun, sudah menjadi kesukaan dari banyak orang.

Batagor

Batagor merupakan akronim dari baso tahu goreng. Seperti siomay, makanan ini dapat dinikmati dengan campuran saus ramuan kacang.

Awalnya batagor merupakan makanan sisa dagangan baso dan tahu. Karena mubazir jika dibuang, akhirnya masyarakat Sunda Priangan era dulu mengolahnya dengan adukan untuk selanjutnya digoreng dalam minyak panas.

Ilustrasi (Istockphoto)

Tidak hanya disajikan dengan langkah digoreng, batagor dapat dinikmati dengan kuah kaldu dan nikmat disantap ketika tetap hangat.

Dodol dan wajit

Dodol dan wajit merupakan jajanan tradisional Jawa Barat yangg sudah sangat populer. Keduanya mempunyai rasa manis, tetapi langkah pengolahannya berbeda.

Dodol merupakan kuliner berbahan dasar tepung beras ketan, gula, dan santan kelapa. Cara membuatnya ialah dengan mencampur seluruh bahan ke dalam air, lampau diaduk dalam kuali besar.

Ilustrasi (Istockphoto)

Adonan dodol yangg sedang dimasak tidak boleh dibiarkan terlalu lama tanpa pengawasan. Jika dibiarkan begitu saja bakal mudah lengket, keras, gosong di bagian bawah, dan membentuk kerak pada kuali/wajan.

Adapun wajit mempunyai bahan dasar yangg nyaris sama dengan dodol. Namun, proses pembuatannya lebih mudah lantaran tidak kudu diawasi dan bisa dijemur di bawah sinar matahari.

Sate maranggi

Sate maranggi biasanya terdiri dari potongan daging sapi berbentuk dadu berukuran sekitar 1 sentimeter. Sate ini dihidangkan dengan ramuan beraroma kuat, menonjol, dan citarasa pedas.

Sebelum dibakar, potongan daging sapi kudu dimarinasi dengan campuran kecap manis dan beberapa rempah.

Ilustrasi (Istockphoto)

Sebagai pelengkap, sate maranggi biasa disantap dengan sambal tomat, sambal oncom, alias ketan bakar.

Menurut salah satu cerita sejarah, sate maranggi sebenarnya berasal dari wilayah di Jawa Tengah. Namun, kuliner ini justru berkembang pesat di wilayah Jawa Barat dan tetap eksis sampai saat ini.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com