BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Islam berfaedah damai, selamat, rahmat, dan kasih sayang. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam adalah mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi semua makhluk.
Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi mengatakan bahwa apa yangg dimaksud dengan makhluk adalah seluruh entitas yangg ada di semesta selain Allah.
Melakukan kerusakan di muka bumi, kata Ruslan, berfaedah telah melenceng dari misi kerisalahan Islam.
“Umat Islam sejati selalu menebar kasih sayang tidak hanya manusia, tetapi untuk alam semesta. Umat Islam yangg sesungguhnya tidak bakal melakukan kerusakan lantaran Al-Quran telah mengingatkan agar tidak melakukan kerusakan,” ucap Ruslan dalam Materi Keislaman Darul Arqam Madya Kader Tingkat III Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (30/05/2023).
Ruslan kemudian membahas penggalan QS Al-Hujurat ayat 13. Menurutnya, ayat ini membujuk segenap muslim untuk berkenalan (taaruf). Bukan sekadar kenal, melainkan mesti saling memahami (tafahum).
Dilengkapi dengan saling memberikan kepedulian (tadakhul) dan saling menanggung (takaful). Setelah saling menanggung bakal menciptakan tatanan yangg saling menghormat (tasamuh).
“Inilah yangg menciptakan kedamaian sebagai salah satu nama dari Islam itu sendiri. Tapi, apa itu Islam? Definisi ini terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT),” ucap Dosen Universitas Ahmad Dahlan ini.
Ruslan kemudian menerangkan arti Islam menurut Muhammadiyah. Agama adalah apa yangg disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi-Nya berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di bumi dan akhirat.
Tarjih kemudian merinci lagi bahwa kepercayaan (Islam) yangg dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah apa yangg diturunkan Allah di dalam Al-Quran dan yangg tersebut dalam sunnah yangg sahih berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di bumi dan akhirat.
Berdasarkan arti ini, Muhammadiyah menempatkan Al-Quran dan As-Sunah sebagai sumber pokok aliran agama.
Hal ini sebagaimana termaktub dalam Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Muhammadiyah yangg menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid, berasal kepada Al-Quran dan as-Sunnah.
Sementara itu, ijmak, qiyas, maslahat mursalah, istihsan, tindakan preventif, dan uruf ditempatkan sebagai sumber pendamping.
“Oleh lantaran itu, menurut Muhammadiyah sumber utama aliran Islam adalah Al-Quran dan Sunah. Dari dua sumber ini melahirkan aspek-aspek aliran Islam seperti akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiah,” terang Ruslan.
___
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA
English (US) ·
Indonesian (ID) ·