PERTANYAAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kak Aisy yangg saya hormati. Anak sulung saya sudah duduk di klas V Sekolah Dasar. Sekarang, dia sudah memasuki semester genap, apalagi sudah persiapan ujian semesteran. Saya sebagai orang tua memantau belajarnya agar nilai-nilai hasil ujian semesternya bagus Apalagi, ada beberapa sekolah favorit yangg menerapkan sistem pendaftaran awal secara online maupun offline dengan persyaratan nilai rapor kelas V semester ganjil dan semester genap, tentu saja dengan sejumlah persyaratan yangg lain.
Namun, untuk memilihkan jenjang sekolah lanjutan pertama ini, saya agak bingung lantaran sampai sekarang belum mengetahui bakat, minat, dan cita-cita anak kami, Anak kami juga belum mengetahui cita-citanya secara pasti. Hal ini membingungkan kami ketika mencari info pendaftaran ke jenjang pendidikan menengah pertamanya. Kami tetap belum mempunyai arah pandangan.
Bagaimana caranya agar kami sebagai orang tua dapat mengetahui cita-ci ta anak sehingga dapat mengarahkan sesuai dengan talenta dan minatnya? Atas perhatian dan jawaban Kak Aisy, kami mengucapkan terima kasih. Eny di Kota Budaya
Wassalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
JAWABAN
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Mbak Eny yangg semangat. Alhamdulillah, Kak ‘Aisy mengapresiasi Mbak Eny sebagai seorang ibu yangg sangat perhatian terhadap perkembangan belajar anak. Ada sebagian anak yangg susah mengekspresikan kemauan alias cita-citanya di masa depan, Kadang, ada anak yangg terlalu banyak mengutara kan keinginan. Adapula anak yangg condong cemas ditertawakan jika diketahui alias diajak bicara tentang cita-cita hidup untuk menentukan masa depannya. Oleh lantaran itu, ada beberapa langkah yangg dapat dicoba.
Pertama, mintalah anak menulis dalam selembar kertas agar menyampaikan keinginannya dalam kehidupan di masa depan. Atau andaikan anak pandai menggambar, dia dapat diminta untuk menggambar sesuai dengan imajinasinya. Ibu alias ayah hendaknya tidak mengarahkan tulisan alias gambar anak Biarkan anak bebas berkarya sesuai dengan angannya. Kemudian, anak diajak berbincang tentang tulisan alias gambar yangg dia buat dengan pendekatan yangg santai. Misalnya, sembari ngemil berbareng ketika bercengkerama.
Bila orang tua sudah menganalisa kema na arah cita-citanya, bimbinglah sewajarnya saja, sembari menanamkan langkah berpikir positif. Apabila ada anak lain yangg menertawakan alias mengejek pilihan hidupnya, tidak perlu dilayani dengan marah, Tetap berikan jawaban dengan argumentasi yangg tepat sehingga anak lebih mantap dengan pilihannya dan sekaligus lebih menguatkan pilihannya yangg dianggap betul bagi jalan hidupnya. Dengan demikian, anak tidak mempunyai beban dalam pergaulan sesama kawan sebayanya.
Baca Juga: Pendidikan Pesantren Sebagai Pilihan
Berikan semangat atas pilihan cita-cita- nya, Bila anak mau menjadi pendakwah alias penceramah yangg kondang, orang tua dapat menawarkan kepada anak untuk meneruskan jenjang pendidikannya di sekolah dengan sistem pondok (boarding school) alias sekolah dengan sistem pesantren. Meskipun demikian, orang tua jangan memaksakan anak memilih sekolah berasrama alias pesantren.
Arahkan secukupnya dan biarlah anak leluasa menjatuhkan pilihan sehingga anak meneruskan sekolah berasas pilihannya sendiri. Apabila misalnya talenta dan minat anak lebih mengarah dalam bagian seni, orang tua dapat mencarikan sekolah dengan bidang yangg yang tepat untuk mengembangkan talenta dan minat seninya. Akan tetapi, itu juga kudu menjadi pilihan anak sendiri.
Apabila sudah ditemukan model sekolah sesuai talenta dan minat anak, orang tua kudu menakar keahlian finansial untuk mendanai keberlangsungan selama anak menuntut pengetahuan dalam mengembangkan talenta dan minatnya. Meskipun orang tua berkeinginan bakal berupaya sekuat tenaga demi kesuksesan anak, bakal tetapi berbilang kebutuhan finansial ini memang diperlukan juga sebagai bagian dari ikhtiar. Harapannya, jalan anak dalam menuntut pengetahuan tidak putus di tengah jalan.
Anak berbareng orang tua kudu bekerja sama dalam menyiapkan kebutuhan finansial ini Biasakan anak terlibat dalam berpikir dan mencoba menghadapi persoalan alias hambatan yangg menghadang, Hal ini dapat membiasakan anak ikut bertanggung jawab serta menjadi sarana untuk menanamkan pengertian bahwa mencapai cita-cita itu kudu dengan perjuangan.
Setiap tantangan dijadikan kesempatan untuk ikhtiar mengatasi tantangan. Sebuah cita-cita yangg digapai dengan perjuangan keras bakal membuahkan nikmat yangg layak disyukuri. Tanamkan motivasi kepada anak, “Sekarang saya kudu berjuang, belajar dengan baik untuk menggapai cita-citaku Tak ada sesuatu yangg besar tanpa dimulai dari yangg kecil. Tak ada meniti ke jenjang tinggi tanpa diawali dari bawah. Cita-cita bakal kugapai dengan perjuangan sekuat tenaga”.
Tentu sebagai orang tua, kita juga perlu memastikan bahwa anak mendapatkan bekal ketaatan dan al-Quran yangg memadai. Bagaimanapun juga, kedua perihal itu adalah lentera untuk menaungi petualangan buah hati kita agar menjadi hamba dan khalifah-Nya di muka bumi. nan tidak kalah penting, sebagai insan beriman, angan kudu dilantunkan mengiringi ikhtiar. Selebihnya adalah bertawakal diri dalam menggapai asa dan cita-cita, kita kepada Allah. Mohon bimbingan-Nya agar selalu di atas jalan yangg diridai Allah.
Demikian beberapa saran yangg kak ‘Aisy sampaikan ke- pada Mbak Eny. Selamat mencoba. Semoga Allah karuniakan hasil terbaik. Bunda Imah
English (US) ·
Indonesian (ID) ·