Gudang Logistik Lazismu Jadi Solusi Kelangkaan Pangan di Tengah Konflik Sudan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Sudan — Konflik bersenjata yangg terjadi di negeri Sudan sangat dirasakan oleh penduduk negara Indonesia (WNI) yangg tinggal di sana.

Keadaan saat situasi mencekam meninggalkan kenangan tersendiri, meskipun mereka telah dievakuasi dan sekarang sukses pulang ke tanah air.

Seperti yangg diceritakan oleh Dimas Muhammad Hanif Arkaan, salah satu amil Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan.

Dimas menuturkan, Sabtu (15/04/2023), bunyi tembakan terdengar jelas dari gedung Markas Dakwah Muhammadiyah Sudan.

Beberapa kali terlihat pesawat tempur juga mengeluarkan tembakan dengan bunyi yangg sangat nyaring.

Kondisi ini sangat menakutkan WNI di Sudan, termasuk para mahasiswa yangg sedang menuntut pengetahuan di negeri tersebut.

Saat itu Bandara Internasional Khartoum telah diambil alih oleh pihak paramiliter, ditambah dengan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Sudan.

Dengan kejadian pertempuran yangg semakin memanas disertai maraknya pencurian di wilayah Khartoum dan juga menipisnya bahan makanan yangg dimiliki beberapa WNI, KL Lazismu PCIM Sudan kemudian beriktiar untuk menginisiasi penyimpanan logistik.

“Gudang tersebut berisikan bahan pangan dan kebutuhan mendesak lainnya, yangg bakal didistribusikan kepada penduduk Indonesia yangg membutuhkan. Sasaran utama pendistribusiannya adalah penduduk Indonesia di wilayah Arkawet dan Makmuroh,” terang Dimas.

Setelah melakukan survei di beberapa tempat yangg memungkinkan untuk berbelanja bahan logistik, akhirnya Lazismu memutuskan untuk membelinya di sebuah toko berjulukan ‘Alquds’.

Lokasinya yangg tidak jauh dari Markas Dakwah Muhammadiyah dan relatif kondusif menjadi argumen utama memilih toko tersebut.

Bahan-bahan yangg dibeli berupa beras, tepung, gula, minyak, teh, air mineral, makanan ringan, sabun mandi, sabun cuci baju, dan pasta gigi.

Lazismu juga berupaya untuk membeli obat-obatan, namun lantaran tempat yangg menyediakan kebutuhan tersebut belum bisa diakses, obat-obatan pun akhirnya tetap mengandalkan stok yangg lama.

Pendistribusian logistik ini, lanjut Dimas, dilakukan sehari setelah bahan-bahan tersebut terkumpul. Sasarannya adalah para mahasiswa, khususnya yangg sudah berkeluarga.

Tercatat ada tiga family yangg dibantu melalui penyimpanan logistik ini. Amil Lazismu kemudian menyalurkan logistik tersebut ke beberapa titik di area Arkawet dan Makmuroh, sehingga total lebih dari 80 orang yangg telah dibantu.

“Gudang logistik ini pun juga membantu para syaikh dan juga beberapa penduduk yangg membutuhkan, total ada sekitar 30 penduduk Sudan yangg terbantu. Selain itu, Lazismu juga mengirimkan makanan ringan dan juga bahan makanan untuk berbuka puasa berbareng kepada teman-teman mahasiswi yangg sedang diungsikan ke Muktamarat Hall. Total lebih dari 80 orang bisa terbantu,” ungkap Dimas.

Gudang logistik ini akhirnya menjadi solusi Muhammadiyah Sudan dalam memecahkan masalah yangg terjadi saat bentrok berkecamuk.

Harapannya, semoga dengan penyaluran support tersebut bisa meringankan beban mereka yangg memerlukan akibat situasi bentrok di Sudan.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com