Blora, Suara ‘Aisyiyah – “Sudah pada titik mana Nasyiah Jateng ketika Musywil tahun 2026 berlangsung?” Hal tesebut disampaikan oleh Monica, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah (Jateng) dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NA Jateng yangg telah terlaksana pada Sabtu (31/8) di Cepu, Kabupaten Blora.
Nasyiah Jateng dengan aktivitas Ramah, Harmonis, Jejaring, dan Ngayomi (RAHAJENG) membawa wanita muda untuk mewujudkan family tangguh.
Maka dalam penyusunan program merujuk isu-isu yangg terkait. Hal ini selaras dengan yangg dilakukan oleh Nasyiah dengan membawa anak apalagi suami saat berkegiatan Nasyiah.
“Yang tidak lepas dari wanita muda adalah anaknya maka dalam aktivitas ini di sediakan educare sebagai kepekaan Nasyiah lantaran rupanya saat ini pun terlihat ada yangg bawa anak, bawa suaminya, dan bawa seluruh peralatan yangg ada di rumahnya,” ujar Monica.
Nasyiah sebagai generasi muda dengan usia yangg panjang kudu mengikuti mobilitas era untuk memandang problem dan peluang. Berarti program Nasyiah secara nasional perlu mengikuti perkembangan era secara nasional sebagai kelarasan program menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Gempuran Informasi Digital
Saat ini problem rumor yangg sedang berkembang mengenai gender, inklusi sosial, kesehatan reproduksi, stunting, dan pemberdayaan ekonomi tidak boleh diabaikan. Alhasil Nasyiah Jateng datang dengan aktivitas RAHAJENG. “Di Jawa Tengah ada Nasyiatul Aisyiyah yangg sudah mengawinkan rumor dalam sebuah aktivitas Rahajeng,” utas Abdul Fattah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Namun sebuah gerakan, keahlian dan program kudu disambut berbareng dengan publikasi jejaring teknologi informasi. Seperti yangg tercantum dalam salah satu akronim RAHAJENG ialah jejaring, sebagai syiar dan penyelesaian problem krusial kiranya juga disampaikan melalui media masa.
Kegiatan Muskerwil, dilaksanakan selama tiga hari dengan beberapa pembasahan yangg dikelompokkan dalam sidang pleno. Syaifudin, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blora menyampaikan bahwa krusial adanya rekomendasi dan hasil dalam Mukerwil untuk penerapan Keluarga Muda Tangguh.
Keluarga Muda Tangguh dibentuk secara berkepanjangan terimplementasi dari nilai yangg disampaikan. “10 komitmen kader Nasyiah jika diterapkan bakal menjadikan family makin tangguh,” tegasnya.
Maharani selaku staf Kementerian Perdagangan RI juga menyampaikan jangan takut berpolitik, menganyomi wanita marjinal dan mendidik anak melalui Ibu untuk Negara Indonesia. Dalam penyampaikan tesebut dilanjutkan penyerahan rekomendasi rumor strategis untuk wanita dan anak dari PWNA Jateng. (Media Center Muskerwil NA Jateng/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·