Palangka Raya, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pendidikan Kader Unggul Muhammadiyah (PKUM) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menggelar aktivitas Workshop Public Speaking di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Ahad (12/1/25).
Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat PK IMM PKUM UMPR, Abid mengatakan bahwa dengan adanya aktivitas tersebut dipercayakan dapat menjadi pengetahuan yangg berfaedah untuk generasi muda melalui softskill yangg nantinya bisa memberikan akibat baik.
“Melalui aktivitas ini, kami percaya bahwa bisa membawa pengetahuan yangg berfaedah untuk generasi muda. Softskill yangg nantinya bisa memberikan akibat yangg baik,” kata Abid.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yangg berhadir. “Terima kasih, dengan begitu artinya kita mempunyai semangat juang untuk mewujudkan pribadi yangg bermanfaat. Selamat berproses!” ungkapnya.
Pemateri pada Workshop Public Speaking IMM PKUM UMPR adalah Najibuddin. Ia membuka materinya dengan ice breaking untuk memantapkan konsentrasi konsentrasi seluruh peserta.
“Melibatkan bicara ke publik,” ucap Najibuddin menjelaskan karakter unik dari public speaking.
Najibuddin menjelaskan bahwa public speaking adalah gimana langkah dalam mendapatkan atensi publik untuk mendengarkan apa yangg disampaikan melalui pengendalian pikiram, tubuh, serta suara.
“Public speaking adalah berbincang kepada umum, gimana kita mendapatkan atensi publik untuk mendengarkan apa yangg bakal kita sampaikan. Namun, melakukan public speaking kerap menimbulkan gugup dan gelisah. Hal itulah yangg sebenarnya perlu dipelajari, gimana kita dapat mengendalikan pikiran kita, tubuh kita serta bunyi kita untuk menyeimbangkan corak public speaking yangg baik,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa melalui public speaking, langkah untuk mentransformasikan emosi serta pengalaman. “Public speaking itu mentransformasikan perasaan, pengalaman yangg sebelumnya gak tau jadi tahu, yangg sebelumnya tahu jadi tambah tahu,” tambahnya.
Kepercayaan lahir dari bentuk-bentuk kebiasaan yangg akhirnya menunjukkan sikap meyakinkan dan percaya diri. Najibuddin memberikan tips untuk pembiasaan dengan langkah mengalirkan alur dalam berbincang dengan sendirinya. Serta andaikan terjadi blank dalam menyampaikan sesuatu, hendaknya berakhir sejenak untuk kembali mengambil atensi publik.
“Dalam komunikasi perihal yangg selalu ada adalah dare to be dull. jika kita tidak takut salah gimana kita bisa bersaing dengan yangg lain, menjadikan kesalahan adalah bahan penyempurnaan dari komunikasi itu sendiri,” pungkasnya. (Mufidah/Syahrul/Ahaf)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·