Fastabiqul Khairat Panduan Bersaing Dengan Agama Lain - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Bandung — Meskipun Allah Mampu dan Maha Kuasa, Dia tidak berkemauan menjadikan seluruh umat manusia menjadi satu jenis saja, baik satu jenis suku, jenis kelamin, termasuk ketaatan dan kepercayaan agama.

Allah menegaskan lewat Al-Quran surah Yunus ayat ke-99:

“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beragama semua orang yangg di muka bumi seluruhnya. Maka apakah Anda (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yangg beragama semuanya?”.

Keniscayaan pada perbedaan ini menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad merupakan ujian dari Allah SWT untuk menyaring hamba-hamba terbaik.

Termasuk di negara yangg majemuk seperti Indonesia, pedoman untuk bersaing secara Islami adalah dengan ber-fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).

“Jadi, di sini yangg kudu kita tonjolkan ketika kita hidup di masyarakat plural, multikultural, seperti di Indonesia ini sikap kita adalah sikap toleransi, sikap moderasi, sikap wasatiyah. Tidak bermaksud menghalangi orang beribadah, tidak mengusir orang, tidak menghasut untuk merusak orang,” ujar Dadang seraya mengutip ayat ke-52 surah Al-An’am yangg artinya:

“Dan janganlah Anda mengusir orang-orang yangg menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yangg menyebabkan Anda (berhak) mengusir mereka (sehingga Anda termasuk orang-orang yangg zalim).”

“Oleh mereka itu, berakidah itu ringan, senang banget, boleh ada bersama-sama dengan mereka. Jangan menyalahkan mereka, pokoknya kita meyakini bahwa kepercayaan yangg kita yakini benar, alirannya yangg kita yakini benar, itu saja. Namun, kita punya kasih sayang pada orang lain. Apalagi pada sesama kaum muslimin, mereka beda manhaj, beda langkah ya biarkan,” pesan Dadang.

Dalam program Nasihat Ayahanda di kanal Youtube TvMu, Selasa (11/04/2023), Dadang menegaskan jika Islam toleran terhadap kepercayaan yangg berbeda, meski mempunyai iktikad yangg tegas untuk kaum muslimin sendiri.

Pada surat Al-Baqarah ayat 256, perihal ini ditegaskan lewat frasa la ikraha fiddin yangg artinya “tidak ada paksaan dalam beragama”.

“Oleh lantaran itu, sekali lagi marilah kita berakidah dengan baik, saling menghormati satu sama lain, fastabiqul khairat berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan. Silakan. Jadi jika konflik, perang saling mengusir, tidak boleh. Namun, jika kita bersaing dalam kebaikan saling memberikan pengabdian pada masyarakat, pengabdian pada bangsa, pengabdian pada keumatan ya silakan. Fastabiqul khairat, berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan,” tegasnya.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com