Dosen BK Uhamka Optimalisasi Mindset, Skillset, dan Toolset Pelajar di Pulau Seribu - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Fakta yangg diungkap oleh IDF (Integrity Development Flexibility) menjelaskan bahwa 87% mahasiswa merasa salah dalam memilih jurusannya. Kondisi tersebut berakibat pula pada hasil belajar dan juga karir masa depan. Menyikapi perihal tersebut, pengajar Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) memberikan sosialisasi tentang minat dan bakat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 di SMKN 61 Jakarta yangg berlokasi di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Kegiatan yangg diikuti oleh 145 orang siswa/i kelas X tersebut mengusung tema ”Sosialisasi Minat, Bakat, dan Potensi Peserta Didik”. Selain dihadiri oleh siswa/i, datang pula Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, H. Sobilis. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan ”Bakat dan minat itu krusial dalam membawa kesuksesan diri” yangg membangun antusias peserta.

Baca Juga: Studi Lanjut, Keluarga, dan Masa Depan

Narasumber pada aktivitas tersebut, Haning Tri Widiastuti, menjelaskan bahwa talenta merupakan keahlian pada bagian tertentu yangg telah dimiliki seseorang sejak dia dilahirkan, sedangkan minat merupakan kesukaan seseorang pada bagian tertentu. ”Setiap orang pasti mempunyai bakat, namun dalam kategorisasi yangg berbeda”, tambahnya. Narasumber juga menyampaikan tentang pentingnya menyeimbangkan antara minat dan talenta untuk bisa mencapai kesuksesan secara optimal. Selanjutnya, Haning juga menjelaskan ”untuk mencapai keoptimalan diri, Anda kudu mempunyai 3 perihal penting, ialah mindset, skillset, dan toolset”.

Peserta sangat antusias dalam aktivitas tersebut, terlihat dengan banyaknya siswa yangg mengusulkan pertanyaan. Salah satu peserta bertanya ”Apakah talenta yangg tidak diasah bakal menurun?”. Narasumber menjawab bahwa talenta seperti halnya sebuah pisau yangg meskipun diciptakan tajam untuk memotong, namun jika tidak sering dipakai maupun diasah, maka lambat laun bakal menjadi tumpul.

Pelatihan yangg disampaikan dengan penuh keceriaan, banyolan dan tawa terasa mudah dipahami oleh peserta. ”Penyampaiannya sangat menyenangkan dan mudah dipahami, semoga besok-besok bisa datang kembali di sekolah kami”, ujar salah satu peserta. Salah satu pembimbing Bimbingan dan Konseling di sekolah tersebut, Yoga Fajar juga menyampaikan ”Semoga ini menjadi awal kehadiran untuk aktivitas serupa kedepannya lantaran sangat berfaedah bagi siswa” ujar penutupnya. (Hendra)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id