Dahulukan Akhlak Karimah, 13 Calon Rektor UIN Bandung Lakukan Deklarasi Damai - MuhammadiyahNews.com

BANDUNGMU.COM, Bandung — Untuk menciptakan suasana pemilihan yangg tenteram dan model pergantian kepemimpinan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berbasis adab karimah, 13 Calon Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2023-2027 melakukan Deklarasi Damai dipimpin oleh Prof Dr H Mahmud MSi CSEE yangg diikuti oleh seluruh Calon Rektor.

Bismillahirrahmanirrahim

“Dengan senantiasa mengharap rida dan inayah Allah SWT, kami Calon Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2023-2027 berkeinginan menciptakan suasana pemilihan tektor yangg nyaman, aman, dan kondusif berbasis adab karimah.”

Deklarasi tenteram terjadi pada Sidang Pleno Senat Universitas dalam rangka Pemberian Pertimbangan Kualitatif Calon Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Periode 2023-2027 yangg dipimpin oleh Ketua Senat Universitas Prof Dr H Nanat Fatah Natsir MS didampingi Sekretaris Senat Universitas Prof Dr H Idzam Fautanu MAg dan Ketua Panitia Dr Setia Gumilar MSi yangg berjalan di Gedung Rektorat Kampus II, Rabu (24/5/2023).

Ketua Senat Universitas bangga dan berterima kasih atas beragam capaian dan prestasi tersebut. Ia berambisi banyak kepada para Calon Rektor UIN SGD Bandung Periode 2023-2027.

Dokumentasi istimewa

“Siapa pun kelak yangg terpilih menjadi rektor kudu melanjutkan beragam prestasi membanggakan tersebut. Tentu dengan prinsip norma ushuliyah, al-muhafadhatu ‘ala qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, ialah memelihara yangg lama yangg baik dan mengambil yangg baru yangg lebih baik,” tegas Prof Nanat.

Prof Nanat berpesan bahwa siapa pun yangg terpilih menjadi Rektor UIN SGD Bandung Periode 2023-2027 kelak agar mengimplementasikan beberapa hal.

Pertama, Rencana Induk Pengembangan (RIP) UIN SGD Bandung Tahun 2019-2045 yangg telah disahkan.

Kedua, Grand Desain Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) 2020-2045. Ketiga, Pedoman Ilmplementasi Integrasi Ilmu di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

“Jangan sampai rektor berganti RIP, grand desain, pedoman integrasi pengetahuan berubah. Oleh lantaran itu, upaya semuanya yangg dilakukan oleh para pendahulu dimuat dalam kebenaran integritas yangg telah ditandatangani oleh setiap calon rektor dan deklarasi damai, kondusif, dan bertanggung jawab untuk terus berupaya meningkatkan mutu kampus tercinta,” jelas Prof Nanat.

Sementara itu, Prof Mahmud menegaskan Pemilihan Calon Rektor merujuk pada (a) Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan yangg diselenggarakan oleh Pemerintah Jo Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015.

Kemudian (b) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Nomor 3151 Tahun 2020 tentang Pedoman Penjaringan, Pemberian Pertimbangan, dan Penyeleksian Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.

Dokumentasi istimewa

Mengenai deklarasi tenteram calon rektor, Prof Mahmud menuturkan ini menjadi ikhtiar berbareng dalam menciptakan model pergantian kepemimpinan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berbasis adab karimah,

“Untuk itu saya titip dalam berupaya jadi rektor dengan tetap mengedepankan wahyu memandu pengetahuan berbasis adab mulia, adab karimah. Jangan lakukan debat yangg mencaci maki,” tutur Prof Mahmud.

“Melalui deklarasi tenteram ini diharapkan para kandidat rektor yangg berjumlah 13 ini jadi role model yangg penuh kedamaian, sejuk, santun, tidak menimbulkan konflik, dan tidak ada pihak lain yangg dibusukan saat berkontestasi,” ungkap Prof Mahmud.

“Silakan buka ruang-ruang ikhtiar selebar-lebarnya untuk menjemput takdir rektor. Yuk, kita pertontonkan segala prestasi, kebaikan, tanpa membusukan dan menjelekan satu sama lain,” pesan Prof Mahmud.

Seluruh personil Senat Universitas memberikan pertimbangan kualitatif, berkas dikumpulkan dalam dokumen, tahapan selanjutnya, penyerahan arsip Calon Rektor dari Senat melalui Rektor kepada Menteri Agama RI pada Kamis-Jumat (01-05 Juni 2023).***