Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – “Dakwah Muhammadiyah senantiasa membangun ukhuwah. Melalui Pengajian Pencerah ini dakwah perlu dikembangkan lebih luas, seperti halnya pada para alumni jamaah haji dan umroh KBIHU Muhammadiyah Surabaya untuk tetap menjaga kemabruran,” ujar Mariyono selaku Ketua IKAHAU KBIHU Muhammadiyah Surabaya.
Pengajian merupakan bagian dari dakwah Muhammadiyah yangg kudu terus dioptimalkan hingga di tingkat Ranting dan Amal Usaha, agar terjadi proses militansi sebagai kader Muhammadiyah untuk menggerakkan dakwah nyata di lingkungannya. Oleh lantaran itu, seluruh pimpinan, tenaga kerja dan personil Muhammadiyah, Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah terus berkontribusi dalam aktivitas dakwah. Demikian disampaikan Suhadi Sahli selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya pada saat Pengajian Pencerah Ahad Pagi (29/12) di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Sukadiono selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam kajiannya menyampaikan progres dakwah Muhammadiyah baik yangg ada di Surabaya, Jawa Timur hingga di Pimpinan Pusat membikin jamaah yangg datang begitu termotivasi dan menginspirasi atas capaian capaian dakwah Muhammadiyah sehingga kita terus antusias dalam ber-Muhammadiyah Muhammadiyah, ketika ada perbedaan pandangan bisa diterima, jangan sampai terjadi konflik, lantaran rumusnya bentrok itu terjadi lantaran ada tokoh dan tokoh punya kepentingan, maka semangat ukhuwah dan berfastabiqul khoirot menjadi injakan kita semua.
Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun, Muhammadiyah Beri 5 Catatan Penting untuk Peran Kebangsaan
Ia melanjutkan, “Rahasia Muhammadiyah hingga seabad lebih berceramah hingga capaian capaian prestasi selama ini lantaran pertama, Ikhlas berjuang membikin Muhammadiyah berumur panjang dimana Pimpinan dan personil begitu tulus dan total berjuang sehingga peran Muhammadiyah diperhitungkan, kita bisa tampil ber-Muhammadiyah dengan gagah. Kedua, rela berkorban untuk Persyarikatan, kekayaan tenaga waktu dan pikiran untuk suksesnya dakwah. Ketiga, Komitmen menjalankan amanah dengan sepenuh hati.”
Lalu, Sukadiono menambahkan, “Keempat, mengimplementasikan kebaikan soleh dalam corak Amal Usaha di beragam bagian untuk membuktikan bahwa dakwah Muhammadiyah itu untuk semua, baik itu Sekolah, Rumah Sakit, Panti Asuhan, Masjid dan Musala. Dari penerapan inilah dakwah Muhammadiyah menjadi role model bagi negara-negara di dunia.”
Ketua PWM Jawa Timur ini mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak hanya dicintai penduduk persyarikatan tetapi juga penduduk masyarakat lainnya, “Banggalah menjadi bagian dari Muhammadiyah lantaran apalagi yangg di luar persyarikatan pun juga mencintai kita.”
Kemudian yangg kelima, menurut Sukadiono, kader Muhammadiyah selalu bersikap optimis dan bersungguh-sungguh menjemput kesuksesan sehingga senantiasa berproses dan ber-progress. Keenam, Muhammadiyah bisa berdialektika dengan kemajuan zaman, seperti melakukan tajdid: pembaharuan dan inovasi, bisa beradaptasi dengan era sejalan dengan semangat berkemajuan. (Andi Hariyadi)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·