Pekanbaru, Suara ‘Aisyiyah – Dalam upaya mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap wanita dan anak, Pimpinan Wilayah Aisyiah Riau melantik pengurus Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dan menyelenggarakan Lokakarya dengan bertema “Gerakan Aisyiah Anti Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”. Kegiatan ini berjalan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada Selasa (14/1) pagi.
Hadir dalam aktivitas ini Wakil Rektor III Umri, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, Pimpinan Wilayah Aisyiah Riau, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Dekan Fakultas Hukum Umri, Lembaga Bantuan Hukum Umri dan Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pekanbaru, dan sejumlah ketua Daerah serta Cabang Aisyiah.
Ketua panitia pelaksana, Nur Herlina, dalam laporannya mengungkapkan bahwa pembentukan Posbakum ini bermaksud memberikan support norma kepada masyarakat yangg membutuhkan, hingga di wilayah pedesaan. “Ke depan, kami berambisi Posbakum Aisyiah dapat tersebar luas di seluruh wilayah Riau, sehingga semakin banyak masyarakat yangg dapat merasakan manfaatnya,” ungkapnya.
Wakil Rektor III Umri, Jufrizal Syahril, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya kerjasama antara perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran norma masyarakat. “Umri mempunyai komitmen kuat untuk mendukung aktivitas yangg berkarakter Persyarikatan. Selain itu, Program Studi Hukum Umri telah terakreditasi Unggul dan tahun ini Insya Allah bakal mengusulkan Program Studi Magister Hukum,” ujarnya.
Dalam sambutannya Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiah Riau Susi Herlinda, menegaskan bahwa Posbakum merupakan bentuk nyata dari dakwah Aisyiah dalam memberikan pelayanan norma kepada masyarakat. “Kasus kekerasan terhadap wanita dan anak tetap menjadi masalah serius. Melalui Posbakum ini, kami mau memberikan edukasi dan kesadaran hukum, terutama di wilayah pedesaan, dengan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga support hukum,” jelasnya.
Baca Juga: Fenomena Gunung Es Mbak Par
Sementara itu, Sekretaris DP3AP2KB Provinsi Riau dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa berasas data, 1 dari 5 wanita dan anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan. “Kami mendukung penuh aktivitas ini dan berambisi Posbakum Aisyiah dapat menjadi mitra strategis dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap wanita dan anak,” ujar Efia Nurita.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Hendri Sayuti, yangg secara resmi membuka Lokakarya, menyatakan bahwa pembentukan Posbakum Aisyiah ini merupakan langkah strategis dalam memitigasi kekerasan terhadap wanita dan anak. “Kami berambisi Posbakum ini segera datang di beragam wilayah di Riau untuk memberikan perlindungan norma yangg lebih merata,” katanya.
Acara pelantikan Posbakum Aisyiyah Riau ini juga dirangkai dengan aktivitas Lokakarya, Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Posbakum Aisyiah Riau dengan Umri dan DP3AP2KB Provinsi Riau, serta penandatanganan pakta integritas oleh perwakilan personil Aisyiah.
Lokakarya yangg diadakan menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Direktur Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Riau Herlia Santi, Kanit. 3 Subdit IV Ditreskrimum Polda Riau Kompol. Weni Hartati, serta Divisi Perundang-undangan Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Aisyiah, Ummu Salamah, yangg datang secara daring.
Acara diakhiri dengan angan berbareng agar Posbakum Aisyiah menjadi wadah perlindungan norma yangg kokoh, sekaligus sarana untuk meningkatkan kesadaran norma masyarakat dalam mewujudkan keadilan, khususnya bagi wanita dan anak yangg ditandai dengan penandatangan Pakta Integritas. (Syae)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·