Waspada Boraks dan Formalin! UM Bandung Edukasi Masyarakat Panyileukan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
UM Bandung Gelar Edukasi Halal dan Keamanan Pangan di Panyileukan

WARTAMU.ID, Bandung – Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di TPA Al-Muhajir, Panyileukan, Kota Bandung, pada Minggu (09/02/2025). Kegiatan ini bertajuk “Edukasi Halal dan Sertifikasi Halal serta Demonstrasi Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan”, yang diikuti oleh ibu-ibu PKK, pelaku usaha, dan anak-anak dari Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan.

Ketua Tim PKM Prodi Farmasi UM Bandung, Nanda Raudhatil Jannah, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mendeteksi bahan kimia berbahaya dalam makanan. Ia menekankan bahwa pemahaman ini sangat penting, terutama bagi anak-anak agar lebih berhati-hati dalam memilih jajanan sehari-hari.

“Dalam kegiatan ini, anak-anak diajarkan cara membedakan makanan yang mengandung zat berbahaya melalui demonstrasi langsung dari para panitia yang terdiri atas dosen dan mahasiswa,” ujar Nanda. Dengan metode ini, diharapkan mereka dapat lebih memahami risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari bahan berbahaya seperti boraks dan formalin.

Selain memberikan edukasi bagi anak-anak, kegiatan ini juga menyasar para pelaku usaha dengan memberikan informasi mengenai cara mengurus sertifikasi legal untuk produk mereka. Nanda menegaskan bahwa UM Bandung siap membantu memfasilitasi para pelaku usaha dalam proses pengurusan sertifikasi halal.

Membentuk Kebiasaan Sehat

Ketua Prodi Farmasi UM Bandung, Dwintha Lestari, turut menekankan pentingnya kesadaran terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua. Ia menjelaskan bahwa banyak jajanan anak-anak yang mungkin mengandung zat berbahaya yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan mereka.

“Anak-anak, meskipun masih di tingkat SD, harus mulai peduli terhadap makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka harus mengetahui apakah ada zat berbahaya di dalamnya,” kata Dwintha. Ia berharap edukasi ini dapat membentuk kebiasaan sehat sejak dini dalam memilih makanan yang aman.

Dalam sesi materi, pemateri pertama, Rovi Husnaini, membahas pengaruh makanan halalan thayyiban terhadap perilaku anak-anak. Ia menekankan bahwa makanan yang legal dan baik tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran belief dan ketaatan anak-anak terhadap ajaran agama.

Pemateri kedua, Titian Daru Asmara Tugon, mengangkat topik pentingnya sertifikasi legal bagi pelaku usaha. Ia menjelaskan bahwa sertifikasi legal menjadi faktor utama dalam meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal, pelaku usaha didorong untuk segera memperoleh sertifikasi tersebut.

Apresiasi dari Masyarakat

Ketua RW 02 Kecamatan Panyileukan, Mustofa, mengapresiasi inisiatif Prodi Farmasi UM Bandung dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia menyebut bahwa programme ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru bagi warganya terkait keamanan pangan.

“Kami sangat berterima kasih dan bangga karena UM Bandung telah mempercayai warga kami untuk mendapatkan bimbingan ini. Ini merupakan pengetahuan yang sangat berharga bagi masyarakat kami,” ujar Mustofa. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa mendatang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan pangan.

Menurut Mustofa, banyak warga yang sebelumnya belum memahami cara memastikan makanan yang dikonsumsi bebas dari zat berbahaya. Dengan adanya kegiatan ini, mereka kini lebih mengerti bagaimana memilih makanan yang aman dan halal.

Kegiatan pengabdian ini disponsori oleh Hibah Internal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Bandung. Dukungan ini diharapkan dapat terus memperkuat upaya UM Bandung dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan dan keamanan pangan.

Dibaca: 2,461

-->
Sumber wartamu.id
wartamu.id