Hadiri Pelantikan Dekan dan Direktur Sekolah Pascasarjana UMSU, Wamen Dikti Saintek Dorong Pendidikan Berdampak
INFOMU.CO | Medan – Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Prof. Dr. Agussani, MAP melantik sembilan dekan dan kepala sekolah pascasarjana periode 2025-2029. Pelantikan dihadiri langsung Wakil Menteri Kemendiktisaintek RI Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Pelantikan berlangsung, Sabtu pagi (25/10) di Auditorium UMSU, Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Pelantikan ditandai oleh pembacaan sumpah kedudukan yangg diikuti oleh Prof. Dr. Triono Eddy, S.H., M.Hum: Direktur Sekolah Pascasarjana, Dr. Zailani, M.A., Dekan Fakultas Agama Islam; menggantikan Dr. Muhammad Qorib, MA, Dra. Syamsuyurnita, M.Pd (FKIP); Dr. Arifin Saleh, S.Sos., MSP. ( FISIP), Prof. Dr. Ir. Wan Arfiani Barus, M.P. menggantikan Dr.Dafni Mawar Tarigan, (F Pertanian), Dr. Radiman, S.E., M.Si menggantikan Dr. Januri, SE, AK.(FEB), Dr. Faisal, S.H., M.Hum. F. Hukum), Ir. Ade Faisal, S.T., M.Sc., Ph.D menggantikan, Dr. Munawar Alfansuri, ST, MT.: Dekan Fakultas Teknik dan dr. Siti Masliana Siregar, Sp.THT-KL., Subsp.Rino(K)., Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan;
Serta Dr. Al-Khowarizmi, S.Kom., M.Kom.: Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
Pelantikan diawali pembacaan SK Rektor oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia Prof. Dr. Akrim, M.Pd
Acara dilanjutkan dengan serah terima kedudukan oleh dekan yangg mengakhiri masa tugasnya.
Pada momen ini, Wakil Menteri Kemendiktisaintek Prof. Dr. Fauzan, M.Pd mengucapkan tahniah kepada para Dekan dan Direktur Sekolah Pascasarjana UMSU yangg telah dilantik. Dia memberikan pesan tentang tanggung jawab dan makna kepemimpinan di perguruan tinggi.
“Pergantian ketua itu adalah keniscayaan. Tapi kudu diingat, konsekuensinya tidak ringan. Setiap pergantian menuntut tanggung jawab untuk menjadi lebih baik,” ujar Prof. Fauzan.
Dia mengutip prinsip “One Percent Rule” dalam kepemimpinan, bahwa hanya satu persen dalam suatu organisasi yangg menjadi pemimpin, sembilan persen pengkritik dan Sembilan puluh persen golongan penerima faedah dari pimpinan.
“Kalau mau menyenangkan semua orang, jangan jadi pemimpin, jadilah pelawak. Pemimpin kudu siap dikritik, lantaran kritik itulah yangg membikin kita belajar dan memperbaiki diri,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengingatkan pentingnya empati dalam kepemimpinan.
“Menjadi pemimpin bukan berfaedah menjadi ‘aku’, tapi menjadi ‘kita’. Pemimpin yangg baik adalah yangg bisa melihat, merasakan, dan memahami kebutuhan lingkungannya,” tegasnya.
Prof. Fauzan juga menyoroti tantangan pendidikan tinggi di era generasi digital. Menurutnya generasi saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya, daya tahan bacanya pendek, lebih suka jalan pintas. Maka langkah mengajarnya juga kudu berubah. Kalau tidak, para pengajar bakal ditinggalkan.
“Survei membuktikan bahwa orangtua mengantarkan anaknya kuliah agar ada pekerjaan bagus. Lalu, apakah program perguruan tinggi ini menjawab tantangan ini. Maka caranya adalah kudu tau kebutuhan masyarakat. UMSU kudu bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan bumi kerja,” tuturnya.


Terkait program kampus berdampak, Prof. Fauzan mengatakan bahwa perguruan tinggi bukan sekadar tempat belajar tapi kudu menghasilkan lulusan yangg relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kalau itu yangg dituntut maka perguruan tinggi kudu merancang menjadi berdampak. Ini tidak mudah lantaran perubahan dari perguruan tinggi yangg sekadar tempat belajar ini tidak mudah. Mindset inilah yangg kudu dimiliki ketua perguruan tinggi,” katanya.
Dia berambisi UMSU semakin garang berinovasi dan bekerja-sama dengan program-program pemerintah di bagian pendidikan tinggi.
“UMSU yangg baik adalah UMSU yangg bisa menjawab problem di lingkungannya. Perguruan tinggi tidak boleh hanya menjadi tempat belajar, tapi kudu menjadi tempat perubahan sosial yangg berdampak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor UMSU Prof. Agussani penuh haru menyampaikan bahwa pergantian kepemimpinan di lingkungan UMSU merupakan bagian dari proses regenerasi yangg selalu melangkah baik sesuai patokan yangg ada di persyarikatan Muhammadiyah.
“Terima kasih untuk para dekan yangg telah luar biasa bekerja berbareng UMSU. Kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Agama Islam pada masa akhir jabatannya, dua program studi masing-masing fakultas sukses meraih legalisasi internasional FIBAA. Saya berambisi kepada ketua selanjutnya dapat melahirkan penemuan dan prestasi serta kebersamaan,” ucap Rektor UMSU.
Dia menyampaikan, perjalanan panjang yangg luar biasa di tengah perguruan tinggi yangg kompetitif dapat dijalankan bersama-sama dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
“Walaupun Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi menurun, tapi alhamdulillah saat ini UMSU mendapatkan 4600 mahasiswa,” ujarnya.
Rektor juga melaporkan sejumlah capaian universitas seperti 18 mahasiswa internasional dari beragam negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Nigeria, dan Yaman. Prestasi dibidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
“Ini menunjukkan bahwa UMSU tetap dipercaya masyarakat di tengah kejuaraan perguruan tinggi yangg semakin ketat,” ungkapnya.
Terkait Muktamar Muhammadiyah 2027 yangg digelar di Sumatera Utara, Prof. Agussani melaporkan kepada Wakil Menteri Kemendikti Saintek bahwa progres pembangunan arena Muktamar telah mencapai lebih dari 28%.
Kemudian, Ketua PWM Sumatera Utara Prof. Dr. H. Hasyimsyah Nasution, MA mengingatkan bahwa kedudukan yangg diterima para Dekan dan Direktur adalah amanah besar. “Amanah kepemimpinan bukan hanya kekuasaan, tapi kewenangan untuk menolong banyak orang. Maka benahi diri, baik secara pribadi maupun kolektif, agar amanah itu memberi manfaat,” pesan Ketua PWM.
Turut datang pada pelantikan ini Ketua Badan Pembina Harian UMSU Dr. Bahril Datuk, S.E., M.M., beserta jajaran, Sekretaris PWA Sumut Yuniar R. Yoga, SE, Ketua LLDikti Wilayah 1 Prof. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D, para personil DPRD Provinsi Sumatera Utara dan personil DPRD kabupaten/kota,Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kota Medan, Dr. H. Darmansyah Hasibuan, S.H., M.H, para rektor perguruan tinggi Muhammadiyah di Sumatera Utara, para kepala rumah sakit Muhammadiyah dan mitra Kesehatan, para Wakil Rektor UMSU, staf mahir rektor, ketua organisasi otonom Muhammadiyah tingkat wilayah, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah yangg berhadir, serta Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Medan serta family Direktur dan Dekan. (hms)
10 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·