IBTimes.ID – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada Kamis (23/10) bahwa lebih dari 61 juta ton puing sekarang menutupi sebagian besar wilayah Jalur Gaza, akibat agresi militer Israel yangg telah berjalan lebih dari dua tahun.
“Seluruh area permukiman luluh lantak. Banyak family sekarang memperkuat hidup dengan mencari air dan tempat berlindung di tengah reruntuhan,” tulis UNRWA melalui akun resminya di platform X.
Meski blokade Israel tetap diberlakukan dan pasokan support kemanusiaan sangat terbatas, UNRWA menegaskan bahwa misi pengamanan dan support kemanusiaan bagi penduduk Palestina tetap melangkah di Gaza.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebut lembaganya tetap mempunyai stok obat-obatan, bahan pangan, dan kebutuhan pokok yangg cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk Gaza hingga tiga bulan ke depan.
Sebelumnya, pada Oktober 2024, Knesset (parlemen Israel) sempat melarang operasi UNRWA di Tepi Barat dan Gaza dengan tuduhan sebagian stafnya terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Namun pada Rabu (22/10), Mahkamah Internasional (ICJ) menolak tuduhan tersebut. Dalam putusannya, ICJ menyatakan bahwa Israel kandas membuktikan klaim keterlibatan pegawai UNRWA dalam tindakan Hamas.
Mahkamah juga menegaskan bahwa sesuai Konvensi Jenewa, Israel bertanggung jawab memfasilitasi penyaluran support kemanusiaan dari negara dan lembaga internasional yangg berkarakter netral, termasuk UNRWA dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), agar support dapat menjangkau seluruh wilayah Gaza.
Sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 68.000 penduduk Palestina tewas dan lebih dari 170.000 lainnya luka-luka akibat serangan yangg terus berlanjut.
Sementara itu, gencatan senjata berjenjang berasas inisiatif Presiden AS Donald Trump mulai bertindak sejak 10 Oktober lalu. Namun, kondisi kemanusiaan di Gaza hingga sekarang tetap berada dalam situasi yangg sangat genting.
(MS)
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·