Unismuh Makassar dan UMS Perkuat Kolaborasi PTM, Bangun Strategi Penerimaan Mahasiswa Unggul - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

KHITTAH.CO, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) melakukan benchmarking ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Kamis, 16 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat strategi penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan sistem informasi, serta pengembangan kelembagaan.

Rombongan Unismuh yangg dipimpin oleh Dr. Muhammad Akhir (Ketua Lembaga PMB Unismuh), didampingi Ketua Lembaga Sistem Informasi dan Teknologi (LSIT) Harun, dan Kepala Subdirektorat Humas Unismuh Hadisaputra. Turut datang oara Ketua Devisi LPMB dan LSIT.

Mereka disambut hangat oleh jejeran ketua UMS di Ruang Sidang BPH Gedung Induk Siti Walidah. Hadir pula Wakil Rektor I UMS Prof. Ihwan Susila, PhD, didampingi Direktur Direktorat Akademik dan Admisi (DAA) UMS Dr. Triyono.

Prof. Ihwan membuka sambutan dengan ucapan selamat datang kepada rombongan Unismuh dan menyebut pertemuan ini sebagai momen silaturahmi krusial antara dua perguruan tinggi Muhammadiyah yangg sudah mempunyai sejarah panjang.

Ia menegaskan bahwa Unismuh berdiri lebih dulu dibandingkan UMS, sehingga hubungan kedua kampus berkarakter “saudara tua” dalam konteks sejarah PTMA. Unismuh berdiri tahun 1963, sementara UMS tahun 1981.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas inisiatif Unismuh untuk datang melakukan benchmarking dan berambisi pertemuan tersebut membawa faedah bersama.

Tantangan Perguruan Tinggi Swasta

Prof. Ihwan mengulas tantangan besar yangg dihadapi PTM saat ini: liberalisasi kuota penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri.

Ia menyebut kebijakan pemerintah membuka banyak kelas di PTN telah mengubah peta persaingan. Namun, UMS tidak menganggap ini sebagai ancaman melainkan tantangan untuk memperkuat branding, mutu, dan daya saing PTMA.

Tahun ini, UMS menerima lebih dari 8.800 mahasiswa baru tahun 2025 dari 29.000 akun pendaftar. UMS telah tercatat sebagai salah satu PTS terkemuka dari 34 provinsi dan 351 kabupaten/kota di Indonesia.

Prof. Ihwan menekankan pentingnya membangun kerja sama strategis antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
Menurutnya, dalam banyak kasus, calon mahasiswa memilih kampus bukan semata lantaran mutu akademik, tetapi juga lantaran daya tarik kota dan support ekosistem lokal.

Karena itu, kampus kudu “menjual kota” selain menjual program studi. Ia mendorong PTMA untuk mengembangkan kerjasama lintas sektor yangg bisa meningkatkan daya tarik area sebagai destinasi studi.

“Kami menyambut hangat kehadiran rombongan Unismuh Makassar. Semoga aktivitas ini membawa faedah dan menjadi ruang saling belajar antar sesama perguruan tinggi Muhammadiyah,” ujar Prof. Ihwan dalam sambutan resmi.

Strategi Penerimaan Mahasiswa dan Inovasi Promosi

Dalam pemaparannya, Direktur Direktorat Admisi dan Akademik UMS Dr Triyono menguraikan strategi rekrutmen mahasiswa yangg dijalankan secara ramping, efisien, dan berbasis teknologi informasi. Meski hanya mempunyai sekitar 15 staf di Direktorat Akademik dan Admisi, UMS mencatat lebih dari 8.800 mahasiswa baru tahun ini.

Salah satu strategi kunci UMS adalah merekrut staf promosi dari luar kampus, mengoptimalkan peran alumni, serta membangun jejaring dengan sekolah-sekolah menengah di beragam daerah.

“Kami memanfaatkan sistem IT dan marketing communication profesional. Bahkan, pendaftar tahun ini mencapai lebih dari 29 ribu akun,” ungkap perwakilan Direktorat Admisi UMS.

Selain itu, UMS juga mengandalkan pemetaan sebaran mahasiswa dan kerjasama strategis dengan pemerintah wilayah untuk memperluas jangkauan promosi kampus. Penerapan sistem pembayaran elastis dan skema danasiwa strategis disebut turut memperkuat daya tarik kampus.

Unismuh Ingin Adopsi Sistem Strategi UMS

Ketua Lembaga PMB Unismuh Makassar, Dr. Muhammad Akhir, menyampaikan bahwa pihaknya tertarik mengangkat dua strategi utama UMS: rekrutmen staf ahli promosi dan training staf pelayanan PMB.

“Kami perlu mengubah langkah kerja PMB agar lebih gesit dan efektif. Pengalaman UMS memberi banyak inspirasi bagi Unismuh,” ujarnya dalam sesi diskusi.

Dalam kesempatan ini, Unismuh juga memperkenalkan struktur baru kelembagaan PMB mereka yangg sekarang mempunyai empat divisi, termasuk info & dokumentasi, promosi, konsultan dan brand, serta pendaftaran.

Benchmarking ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Unismuh ke sejumlah perguruan tinggi swasta untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi. Sebelumnya, Unismuh juga melakukan benchmarking ke Universitas Pamulang.

“Perguruan tinggi Muhammadiyah punya semangat kolegialitas yangg kuat. Kita kudu saling belajar dan saling menguatkan, bukan berkompetisi,” kata Dr. Muhammad Akhir.

Rombongan Unismuh direncanakan melanjutkan kunjungan benchmarking ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebagai bagian dari penguatan strategi promosi dan digitalisasi layanan.

-->
Sumber khittah.co
khittah.co