Jakarta, mu4.co.id – Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan AICIS+ 2025, konvensi internasional tahunan tentang Islam, Sains, dan Masyarakat.
Diketahui, AICIS+ 2025 adalah jenis terbaru dari Annual International Conference in Islamic Studies (AICIS), sebuah forum akademik yangg diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia sejak 2001.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan simbol “+” menggambarkan ekspansi visi dan misi konferensi.
“AICIS+ menandai era baru dalam perbincangan Islam. Ini bukan hanya forum studi keislaman, tapi forum interdisipliner yangg menjawab persoalan kemanusiaan, perubahan iklim, dan teknologi dalam perspektif Islam,” ujarnya dalam peluncuran resmi AICIS+ pada Rabu (9/7/2025) di Jakarta, dilansir dari laman resmi pendis.kemenag.go.id, Sabtu (25/10).
Baca juga: Negara-Negara Arab Gelar Konferensi Tingkat Tinggi Darurat. Apa nan Dibahas?
Konferensi ini diselenggarakan oleh Kemenag dan bakal digelar di kampus UIII Depok pada 29-31 Oktober 2025, dengan tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yangg Adil dan Berkelanjutan.”
Menurut Suyitno selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis), kelak AICIS+ bakal membahas delapan sub tema yangg relevan mulai dari ekofeminisme, dekolonisasi studi Islam, hingga kesehatan masyarakat dikomunitas Islam.
Pemilihan UIII sebagai tuan rumah AICIS+ ini lantaran sejak didirikan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden No. 57 Tahun 2016, UIII diposisikan sebagai representasi dunia wajah Islam Indonesia yangg moderat, damai, dan inklusif dengan mahasiswa dari 41 negara.
Dilansir dari jawapos, berasas laporan panitia, Konferensi ini bakal dihadiri oleh tokoh-tokoh dari beragam disiplin pengetahuan dan negara. Di anatara mereka adalah Prof. Farish A. Noor dari UIII, sekaligus sejarawan asal Malaysia dengan kajian tajamnya mengenai politik Islam di Asia Tenggara.
Ada master politik Timur Tengah Prof. Shahram Akbarzadeh dari Deakin University, Australia. Selanjutnya Assoc. Prof. Stephane Lacroix dari Sciences Po, Prancis, dengan risetnya mengenai Islam politik di Arab Saudi dan Mesir.
Baca juga: Menag Usul Bangun Museum Hadis di Indonesia Dalam Konferensi Lembaga Binaan Raja Salman!
Bidang politik sains dan teknologi ada Assoc. Prof. Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, dengan pembahasan relasi antara penemuan dan masyarakat modern. Ada juga Dr. Harmila Abdul Latif dari Universiti Malayasia Serawak (UNIMAS), seorang akademisi dan kolumnis popular bakal menyampaikan mengenai transformasi sosial dalam bumi Islam.
Juga dari ranah Studi Islam ada Dr. Muhammad Ahmad Ibrahim Al-Jahsh dari Al-Qasimiya University, Uni Emirat Arab, serta Aria Nakissa, Ph.D., dari UIII. Mereka bakal membahas tafsir dan norma Islam dalam konteks global.
Dari Indonesia datang Prof. Meiwita Budiharsana dan Prof. Eka Srimulyani yangg bakal mengupas rumor gender, kesehatan dan pendidikan Islam kontemporer. Ada juga Fajar Hirawan, Ph.D. yangg bakal membahas strategi ekonomi digital untuk mendorong pembangunan berkepanjangan di bumi Islam.
Tanggal Penting AICIS+ 2025:
- 4 Juli – 15 Agustus 2025: Pengiriman Abstrak
- 29 Agustus 2025: Pengumuman Seleksi
- 29 September 2025: Batas Pengiriman Makalah
- 29 – 31 Oktober 2025: Konferensi di UIII
(pendis.kemenag.co.id, uiii.ac.id, jawapos.com)
2 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·