Trump: Fase Kedua Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Dimulai - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan dimulainya “fase kedua” dari kesepakatan gencatan senjata Gaza, setelah tahap pertama sukses membebaskan 20 sandera asal Israel. Kesepakatan awal ini merupakan hasil dari mediasi diplomatik intensif yangg melibatkan Turki, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir sebagai penengah utama.

Dalam pernyataannya yangg disampaikan melalui platform media sosial pribadinya, Truth Social sebagaimana dikutip ANTARA (14/10), Trump menulis bahwa seluruh dua puluh sandera telah kembali dengan selamat, dan situasi tersebut membawa kelegaan besar di tengah ketegangan berkepanjangan.

“Seluruh dua puluh sandera telah kembali, dan emosi saat ini adalah sebaik yangg bisa diharapkan,” tulis Trump.

Ia kemudian menambahkan bahwa meskipun keberhasilan tahap pertama menjadi capaian penting, perjuangan untuk mencapai penyelesaian penuh bentrok belum berakhir.

“Sebuah beban besar telah terangkat, tetapi pekerjaan belum selesai. Mereka yangg gugur belum dipulangkan sebagaimana dijanjikan! Fase Dua dimulai sekarang juga!!!,” tegasnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Hamas dan Israel telah melaksanakan pertukaran tahanan berskala besar. Dalam proses itu, ratusan penduduk Palestina yangg ditahan di beragam penjara Israel—termasuk di penjara militer Ofer yangg dikenal dengan kondisi kerasnya, serta akomodasi penahanan di Gurun Negev—dibebaskan. Sebagai imbalannya, semua 20 sandera Israel yangg tetap hidup juga dilepaskan dan dikembalikan ke family mereka.

***

Trump sebelumnya juga mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di kota resor Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10). Pertemuan tersebut mempertemukan sejumlah pemimpin bumi untuk memperkuat support internasional terhadap inisiatif perdamaian dan rencana gencatan senjata yangg digagas oleh Trump di Gaza. Dalam forum itu, para pemimpin membahas langkah lanjutan menuju stabilitas kawasan, termasuk kemungkinan rekonstruksi Gaza pascakonflik.

Adapun fase kedua dari kesepakatan yangg digagas oleh Amerika Serikat ini mencakup beberapa poin strategis. Di antaranya adalah pembentukan sistem pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional untuk menjaga keamanan dan stabilitas wilayah, serta perlucutan senjata golongan Hamas sebagai bagian dari proses menuju perdamaian jangka panjang.

Sejak dimulainya serangan militer Israel pada Oktober 2023, kondisi kemanusiaan di Gaza memburuk drastis. Berdasarkan info terbaru, lebih dari 67.000 penduduk Palestina telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, dan jaringan listrik mengalami kehancuran parah, membikin wilayah tersebut nyaris tidak layak huni.

Langkah Trump ini dipandang sebagai upaya untuk mendorong babak baru dalam penyelesaian bentrok Palestina-Israel, meski banyak pihak menilai implementasinya bakal menghadapi tantangan besar, terutama mengenai legitimasi pemerintahan baru dan proses perlucutan senjata di tengah ketegangan yangg tetap tinggi.

(MS)

-->
Sumber ibtimes.id
ibtimes.id