Tinggalkan Dollar AS, China-India-Rusia Buat Mata Uang Baru - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Moskwa, mu4.co.id – Negara-negara yangg tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bakal mengganti dollar dengan menciptakan mata duit baru sebagai strategi pembayaran.

Dikutip dari Live Mint, rencana mata duit baru BRICS ini disampaikan oleh personil parlemen Rusia Alexander Babakov.

Menurut Babakov, rencana ini datang agar strategi pembayaran tidak berjuntai dengan dollar AS alias euro.

Dia menyebut bahwa mata duit baru bakal didasarkan pada emas dan komoditas lain seperti komponen tanah jarang.

Namun, Babakov tidak merinci perincian lain mengenai mata duit baru negara BRICS tersebut.

Selanjutnya, pembahasan tentang mata duit baru paling sigap bakal berjalan pada KTT BRICS di Afrika Selatan pada Agustus tahun ini seperti dilansir dari Firstpost.

Dari beberapa sumber mengatakan bahwa buahpikiran mengenai mata duit baru BRICS diinisiasi oleh Rusia lantaran negara tersebut menghadapi hukuman ekonomi yangg berat dari Barat atas invasi ke Ukraina.

Rencana penggunaan mata duit lain di BRICS telah tercetus sejak 2009. Pada pertemuan Juni 2009, pemimpin negara personil mau menambah “pengaruh” di ekonomi dunia,

Namun hingga kini, penerapan mata duit BRICS belum terealisasi. Tetapi hukuman Barat yangg diberikan ke Rusia membikin Moskwa mencetuskan lagi perihal ini di 2023.

Adanya mata duit baru ini bakal memberikan faedah paling banyak di negara Rusia dan India.

“New Delhi, Moskwa kudu melembagakan asosiasi ekonomi baru dengan mata duit berbareng yangg baru, yangg bisa berupa rubel digital alias rupee India,” kata Babakov.

Selain itu, China juga bakal berkedudukan krusial dalam pengembangan mata duit baru lantaran mempunyai 1,4 miliar dari populasi.

“New Delhi, Beijing, dan Moskwa adalah negara-negara yangg sekarang melembagakan bumi multipolar yangg didukung oleh kebanyakan pemerintah,” katanya.

“Komposisinya kudu didasarkan pada induksi ikatan moneter baru yangg ditetapkan pada strategi yangg tidak memihak dolar AS alias euro, melainkan membentuk mata duit baru yangg kompeten untuk menguntungkan tujuan berbareng kita,” ungkap Babakov.

Sumber: cnbcindonesia.com dan batam.tribunnews.com

Terkait

-->
Sumber mu4.co.id
mu4.co.id