KHITTAH.CO, BULUKUMBA — Tim Program Kosabangsa Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) bekerjasama dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir. Melalui program berjudul “Peningkatan Keterampilan Diversifikasi Olahan Ikan dan Pemulihan Lingkungan Pesisir terhadap Masyarakat Rentan Bencana Gelombang Ekstrem di Kabupaten Bulukumba”.
Tim kembali melaksanakan aktivitas training digital marketing sebagai lanjutan dari rangkaian aktivitas sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Selasa, 14 Oktober 2025, dengan konsentrasi memberikan pemahaman dan keahlian kepada masyarakat dalam memasarkan produk olahan hasil laut secara digital.
Materi training meliputi pengemasan produk, branding produk melalui konten promosi di media sosial, strategi penjualan online melalui marketplace, hingga pada publikasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), NIB (Nomor Induk Berusaha), dan sertifikasi halal.
Program ini merupakan hasil kerjasama strategis antara dua perguruan tinggi tersebut, dengan Ilmar Andi Achmad, S.Pd., M.Pd. sebagai Ketua Pelaksana, serta Fauzan Akbar, S.Pd., M.Pd. dan Harry Hardian Sakti, S.T., M.S.P. sebagai personil pelaksana. Dari pihak UNM, datang para pendamping mahir dengan kepakaran masing-masing, ialah Amal, S.Pi., M.Si., Ph.D. (Geografi Sumberdaya Pesisir dan Ekologi Mangrove), Prof. Dr. Muhammad Rakib, S.Pd., M.Si. (Ekonomi Kewirausahaan), dan Prof. Nur Anny Suryaningsih Taufieq, M.Si., Ph.D. (Sains Lingkungan).
Ketua Pelaksana, Ilmar, menyampaikan bahwa training digital marketing ini menjadi bagian krusial dari strategi keberlanjutan program Kosabangsa.
“Setelah masyarakat dibekali dengan keahlian diversifikasi olahan ikan, krusial juga bagi mereka untuk memahami langkah memasarkan produk. Digital marketing adalah solusi untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing masyarakat pesisir,” ujarnya.
Sementara itu, Amal, selaku Ketua Pendamping dari UNM, menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga pendidikan dalam mendukung kemandirian masyarakat.
“Program Kosabangsa ini merupakan corak nyata kerjasama pengetahuan dan praktik. Kami tidak hanya datang memberi pelatihan, tapi juga menanamkan kesadaran bakal pentingnya penemuan dan keberlanjutan ekonomi di area pesisir,” jelasnya.
Sedangkan Prof. Rakib, selaku pemateri menyampaikan bahwa keahlian wirausaha dan literasi digital kudu melangkah seiring agar masyarakat bisa berdikari secara ekonomi.
“Pemberdayaan masyarakat pesisir tidak bisa berakhir pada training produksi. Akses pasar digital adalah langkah berikutnya untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan, terutama dalam branding produk dan marketplace yangg digunakan,” tuturnya.
Prof. Rakib menambahkan bahwa aspek legalitas produk seperti PIRT dan sertifikasi legal tidak kalah krusial untuk diperhatikan oleh para pelaku usaha.
“Legalitas produk menjadi agunan kepercayaan konsumen. Melalui PIRT dan sertifikasi halal, pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai jual produk olahan ikan yangg mereka hasilkan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Ahmad, S.E., selaku Kepala Kelurahan Bintarore, yangg menilai training ini memberikan faedah langsung bagi masyarakat.
“Kami berterima kasih atas kehadiran tim Kosabangsa. Pelatihan ini membantu pelaku upaya mini di wilayah kami untuk memahami langkah promosi produk dengan langkah yangg lebih modern dan efektif,” katanya.
Sementara itu, Nur Amalia, selaku Ketua Kelompok Pengolahan Ikan Barakka Kelurahan Bintarore, mengungkapkan bahwa training ini sangat membantu kelompoknya dalam memperluas jangkauan pemasaran produk.
“Selama ini kami hanya menjual produk olahan ikan secara langsung di sekitar lingkungan. Setelah training ini, kami jadi tahu langkah memanfaatkan marketplace dan juga media sosial untuk memperkenalkan produk Barakka ke masyarakat yangg lebih luas,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Kosabangsa 2025 yangg tidak hanya berfokus pada peningkatan keahlian masyarakat pesisir, tetapi juga pada pemulihan lingkungan dan penguatan ketangguhan masyarakat terhadap musibah gelombang ekstrem di Kabupaten Bulukumba.
(Syayyidina Ali)
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·