Penulis: Karomatul Hidayah
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
Teologi Al-Ashr, yangg berasal dari interpretasi KH. Ahmad Dahlan terhadap Surat Al-Ashr. Teologi Al Ashr sebagai injakan semangat mengkontekstualisasikan pemikiran, sikap dan tindakan mempromosikan pengembangan pendidikan Islam dengan menekankan pentingnya waktu, ketaatan yangg kuat, kebaikan saleh, kebenaran, dan kesabaran, serta kesadaran bakal tanggung jawab sosial.
Pendidikan Islam yangg berdasarkan teologi ini bermaksud mencetak perseorangan dan masyarakat yangg produktif, berkemajuan, dan bermanfaat. Para alumni lembaga pendidikan Muhammadiyah dari tingkat playgroup, pendidikan dasar dan menengah maupun perguruan tinggi diharapkan mempunyai profil lulusan yangg mempunyai keagamaan kuat.
Keimanan yangg kuat menjadikan profil pribadi yangg mempunyai kepercayaan kuat, berfikir besar dan percaya bahwa setiap perbuatan baik, bakal dibalas Allah dengan lebih baik apalagi berlipat ganda. Keyakinan inilah yangg bakal melahirkan perubahan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kesehatan dan lainnya.
Teologi Al Ashr, memberikan semangat memperopori dalam memberikan faedah alias kontribusi diberbagai bagian agama, umat dan bangsa dari tingkat lokal, nasional maupun internasional. Dibidang ekonomi, sosial, politik, pertahanan, keamanan, lingkungan hidup, sains tan teknologi maupun seni.
Konsep Teologi Al-Ashr menegaskan bahwa surat Al-Ashr sebagai dasar paradigma berfikir (mindset). Teologi ini berasal dari Surat Al-Ashr (QS. 103), yangg dimulai dengan sumpah atas waktu untuk menegaskan sungguh berharganya waktu. Ini mendorong umat Islam untuk bangun lebih pagi, berfikir untuk beribadah, berdzikir dan bekerja sejak awal hari, bekerja saat orang lain bekerja, selalu memanfaatkan waktu secara efektif, untuk produktifitas, bukan menyalahkan keadaan, tetapi terus bertindak, bekerja apapun yangg berfaedah untuk melahirkan solusi-solusi dan produktifitas diri dan lembaga untuk kemajuan.
Pilar utama Teologi Al Ashir ada empat hal. Pilar tersebut ialah iman, beramal saleh, berpegang teguh pada kebenaran (hak), dan bersabar (tawashi), yangg mencakup kualitas perseorangan dan kolektif. Empat pilar ini menjadikan dasar kepercayaan untuk bertindak agar manusia beruntung baik di bumi maupun diakhirat dan berupaya mewujudkan secara kontekstual dalam bumi nyata.
Spirit Teologi Al Maun meberikan pelajaran:
1) Etos Perjuangan. Teologi Al-Ashr mengajarkan etos (semangat, komitemn, kesungguhan, kerja keras) suatu perjuangan yangg menekankan disiplin waktu, kepekaan diri dan sosial, dan semangat inovasi, inisiatif diri dan golongan untuk membangun peradaban, dalamkonteks pendidikan adalah pendidikan yangg progresif (maju) unggul dan berkekuatan saing;
2) Disiplin dan Pemanfaatan Waktu. Mengajarkan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk menghargai waktu, datang tepat waktu, dan mengumpulkan tugas tepat waktu, belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja menjadi masyarakat pembelajar sepanjang kehidupan (learning society);
3) Pengembangan Iman dan Amal Saleh: segala aktifitas diajarkan dan diarahkan untuk menumbuhkan ketaatan yangg kokoh dan membiasakan kebaikan salehdi setiap aspek kehidupan, sehingga tercipta perseorangan yangg saleh. Niatnya lantaran diperintahkan Allah, dan kebaikan salihnya adalah upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menciptakan solusi, menciptakan sesuatu yangg berfaedah bagi banyak orang.
4) Membangun Akhlak dan Tanggung Jawab Sosial: spirit Al-Ashr menanamkan sikap saling tolong-menolong dan kepekaan sosial, serta dalam konteks pendidikan mendorong kepala, guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk menjadi orang yangg paling berfaedah bagi sesama. Orang yangg memberikan kontribusi bagi organisasi dan lembaga, bukan orang yangg menjadi beban orang lain dan lembaga;
5) Membentuk Peradaban Berkemajuan: dengan spirit yangg kuat untuk beramal salat, nasehat-menasehati untuk konsisten (tekun) istiqomah, tidak mudah menyerah, dan sabar dalam segala hal, siap menghadapi kesulitan, maka profil lulusan pendidikan islam bakal menjadi manusia handal yangg bisa mempelopori kemajuan umat dan bangsa ;
6) Pengembangan IPTEKS dan Profesionalisme: spirit Al Al-Ashr mendorong masyarakat islam untuk belajar, berilmu, berilmu tinggi S1, S2, S3 dan guru besar dengan penguasaan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni yangg kokoh, semangat ketaatan dan kebaikan salih yangg telah terpatri didalam hati maka. Akan terciptalah profionalis yangg mempunyai integritas, dedikasi dan kapabilitas tinggi untuk kemajuan Islam, umat dan bangsa serta bumi global.
7) Teologi Al Ashr adalah warisan KH. Ahmad Dahlan. Teologi ini merupakan pemikiran dari pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan yangg mengajarkan Surat Al Ashr berkali-kali hingga 6 bulan kepada peserta didik. Diajarkan berulang ulang ini, berfaedah untuk merenungkan lebih jauh, kontekstualisasi dari makna surat Al Ashr, tidak hanya sekedar dibaca, tetapi diharapkan menjadi kepercayaan ideologi yangg kuat merasuk kedalam jiwa dan pikiran umat Islam, agar umat Islam bangkit dan maju dan memperoleh keberuntungan sebagaimana janji Allah dalam Surat Al Ashr. 7) Teologi Al Ashr sebagai dasar perjuangan.
Berawal dari niat ketaatan yangg kuat, semangat untuk melakukan baik dan berkontribusi, semangat untuk bertanya, sharing dan belajar kepada siapa saja, kapan saja untuk menjadi maju, dan siap memperbaiki diri jika salah. Serta selalu sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi segala situasi dan kondisi adalah bekal kuat sebagai dasar perjuangan membangun peradaban materi, pengetahuan dan amal. Semoga teologi Al Ashr dapat menjadi motivasi dan etos serta inspirasi umat islam untuk berubah menata karakter diri menuju kemajuan peradaban Islam.
*Penulis: Karomatul Hidayah
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
2 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·