Sikapi Dinamika Politik dan Sosial, Ketua DPP GMPK Hadiri Konsolnas Di Jakarta - MuhammadiyahNews.com

MALANG, PIJARNEWS.ID – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Pemuda Kebangsaan Kota Malang (GMPK Malang), Fadhil Fathurocman, menyampaikan bahwa Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMPK, Alayk Mubarok telah menghadiri pertemuan konsolidasi nasional di Jakarta.

Pertemuan tersebut digelar untuk melakukan koordinasi strategis menyikapi dinamika politik dan sosial nasional terkini. Ia menjelaskan bahwa kehadiran Alayk Mubarok di ibu kota merupakan agenda koordinasi dengan jejeran ketua pusat.

Salah satu poin utama yangg dibahas adalah situasi Indonesia belakangan ini, khususnya menyangkut eskalasi tindakan di beberapa wilayah yangg mulai mengarah pada tindakan anarkisme.

“Iya, benar. Beliau (Alayk Mubarok) ke Jakarta untuk koordinasi dengan DPP GMPK, lantaran instansi pusatnya di Jakarta. Salah satunya membahas mengenai keadaan Indonesia hari ini, di mana di beberapa wilayah ada eskalasi tindakan yangg mengarah pada tindakan anarkisme. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ujarnya pada Senin (1/9/2025).

Ia juga menyampaikan bahwa hasil dari pertemuan konsolidasi di pusat telah mengeluarkan petunjuk yangg jelas kepada seluruh jejeran di daerah, termasuk DPD dan DPC seperti GMPK Kota Malang.

“Hasil dari pertemuan di pusat pun juga menginstruksikan kepada DPD dan DPC seperti kami di Kota Malang untuk tidak terprovokasi mengenai isu-isu yangg dapat memecah belah persatuan. Ketua DPP GMPK sudah menginstruksikan kami untuk tetap tenang, menjaga stabilitas, dan konsentrasi pada kontribusi positif untuk masyarakat,” jelasnya.

Menanggapi beredarnya rumor yangg menyebut bahwa agenda kerja Alayk Mubarok ke Jakarta menggunakan anggaran APBD, dia dengan tegas membantah dan menyebutnya sebagai fitnah.

“Iya, itu fitnah. Sangat tidak benar. Beliau adalah ketua kami di DPP GMPK dan tidak ada urusan sama sekali dengan beliau sebagai personil DPRD Kabupaten Malang Fraksi Gerindra dalam aktivitas organisasi ini. Apalagi tuduhan tentang penggunaan APBD untuk tugas ke Jakarta, itu sama sekali tidak berdasar,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan untuk konsolidasi nasional tersebut berasal dari pribadi, bukan dari anggaran negara alias daerah.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yangg tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami membujuk seluruh komponen masyarakat untuk lebih pandai dan selektif dalam menerima informasi. Jangan sampai termakan oleh berita-berita hoax dan tuduhan yangg justru dapat merugikan dan memecah belah kita,” pungkasnya.