Sekum PP Muhammadiyah: Menjadi Anak Yatim Tidak Boleh Menjadi Generasi Peminta-minta - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangkaian aktivitas Jambore MCC LKSA Ke-3 Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan anak yatim untuk menghindari stigma negatif sebagai generasi peminta-minta.

Acara yangg berjalan di Bumi Perkemahan Wana Wisata Palawi Baturraden, Banyumas, Selasa (25/6) ini dihadiri oleh panti didikan dari seluruh Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Mu’ti menyampaikan pesan tegas bahwa menjadi anak yatim bukanlah argumen untuk menyerah pada nasib.

“Kita kudu membangun semangat dan tekad dalam diri anak-anak yatim bahwa mereka mempunyai potensi besar dan masa depan yangg cerah. Menjadi anak yatim tidak boleh menjadi argumen untuk menjadi generasi peminta-minta. Kita kudu memberikan mereka pendidikan dan keahlian yangg memadai agar mereka bisa berdikari dan sukses,” tegas Mu’ti.

Baca Juga: Percaya Diri Mengantar Rahmat Menjadi Tugas Mumpuni

Dijelaskan bahwa jambore ini dirancang untuk memberikan pengalaman berbobot bagi anak-anak panti asuhan. “Kami berambisi aktivitas ini bisa menjadi arena untuk mengasah keterampilan, memperluas wawasan, dan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak-anak,” ujarnya.

Ketua PDM Banyumas, M. Djohar A.S, juga menekankan pentingnya aktivitas ini dalam membangun karakter anak-anak. “Dengan adanya jambore ini, kami mau anak-anak merasakan kebersamaan, belajar mandiri, dan menjadi pribadi yangg tangguh,” katanya.

Terpisah, Rektor UMP, Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, mengungkapkan dukungannya terhadap aktivitas ini. “Anak-anak panti didikan adalah bagian krusial dari masa depan bangsa. Kita kudu memberikan mereka support penuh dan pengarahan yangg tepat agar mereka bisa meraih cita-cita mereka,” katanya.(tgr)-lsz

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id