Sampaikan Arah dan Kebijakan PWM DIY, Ikhwan Ahada: Muhammadiyah Harus Merespon Tiga Tantangan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

SLEMAN – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. memaparkan beberapa poin mengenai arah dan kebijakan untuk periode masa hormat 2022 – 2027. Hal itu disampaikan saat Peneguhan Visi, Misi, dan Komitmen Anggota Majelis dan Lembaga PWM DIY pada Kamis (18/5) di Aula Masjid KH. Sudja’ Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Poin pertama adalah visi dari pengembangan organisasi di PWM DIY pada periode 2022 – 2027 adalah “Meningkatnya sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa dan kemitraan di tingkat daerah, nasional dan internasional agar tercipta pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan berkembangnya nilai – nilai Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tujuan Muhammadiyah dengan tetap meningkatkan kualitas Persyarikatan, kebaikan upaya secara berkesinambungan” yangg tertuang dalam Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-13 Muhammadiyah DIY.

PWM DIY kudu menghadapi dan merespon tiga tantangan. “Pertama, masuk dan masifnya penyelundupan aktivitas Islam transnasional ke dalam batang tubuh Muhammadiyah. Kedua, kedekatan PWM DIY dengan mitra dakwah dengan komponen luar. Dan yangg ketiga, perlunya peningkatan respon problem sosial, klitih, kekerasan berbasis agama, disparitas, pendapatan, dan lain – lain,” papar Ikhwan.

Di hadapan segenap personil majelis dan lembaga, Ikhwan juga menyampaikan problem internal di persyarikatan tidak kalah krusial untuk dipecahkan, seperti optimasi pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), memodernisasi tata kelola keuangan, kemandirian dalam pendanaan dakwah, serta penguatan koordinasi dan konsolidasi internal.

Untuk itu, PWM DIY mempunyai 8 prioritas program yangg kudu dijalankan pada periode ini. nan pertama peneguhan mengerti Islam dan Ideologi di seluruh tingkatan, lampau penguatan dan penyebarluasan Risalah Islam Berkemajuan internal maupun eksternal, kemudian ketiga ialah memperkuat dan memperluas pedoman umat melalui GJDJ dan dakwah komunitas, serta mengembangkan AUM unggulan dan aktivitas ekonomi secara intensif dan masif.

Prioritas program lainnya juga berupa mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial (gen. Y, Z, alpha), lanjut ke reformasi kaderisasi dan pendiasporaan kader Muhammadiyah, serta reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi hingga memperluas dan melembagakan Muhammadiyah berbasis komunitas.

“Muhammadiyah kudu menjadi perangkat dakwah amar makruf nahi mungkar melalui peningkatnya sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa dan kemitraan di tingkat daerah, nasional dan internasional agar tercipta pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan berkembangnya nilai – nilai Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Ikhwan. (*)

 Wartawan: Dzikril Firmansyah

-->
Sumber mediamu.id
mediamu.id