
YOGYA – Lembaga Resilience dan Bencana (LRB) PWM DIY langsung melakukan pendataan terhadap akibat gempa bumi yangg terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya, Jum’at (30/6). Dari info yangg dikumpulkan, gempa berkekuatan 6,4 SR tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 11 luka-luka, dan lebih dari 100 gedung rusak, satu di antaranya adalah SMP Muhammadiyah 2 Gamping, Sleman.
“Kami tetap menunggu koordinasi dengan pemerintah untuk penanganan di fase transisi darurat ke pemulihan. Kebutuhannya apa saja juga tetap diasesmen,” jelas
Indrayanto, Ketua LRB – MDMC PWM DIY, kepada mediamu.id, Sabtu (1/7).
Gempa bumi dimaksud terjadi pada pukul 19.57 WIB. Pusat gempa berada di laut, 86 kilometer barat daya Bantul, dengan kedalaman 25 Km. Selain di seluruh DIY getaran gempa dirasakan di Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Kediri, Mojokerto, Purbalingga, dan lain-lain.

Getaran sekitar satu menit itu menyebabkan penduduk berceceran keluar rumah, termasuk di beberapa keramaian seperti area Malioboro. Mereka tumpah ruah di jalanan.
“Gedeee bangett…. Aku ngasi lemes dedes,” komentar seorang penduduk Purbalingga, Jateng, dalam satu grup WA. “Tek Kon metu njaba kabeh,” kata penduduk lain. Maksudnya, seluruh personil keluarganya disuruh keluar rumah.
Hingga pukul 20.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,5.
“Hari ini (Sabtu, 1 Juni 2023) kami melakukan asesmen lanjutan di Gunungkidul, Bantul, dan Kulonprogo. Pagi ini tidak ada gempa susulan yangg dirasakan masyarakat,” tambah Indra.
Dalam catatan LRB-MDMC PWM DIY, kerusakan lebih dari 100 gedung itu tersebar di:
- Kabupaten Gunungkidul: 73 gedung kategori rusak ringan dan sedang, letak kerusakan terbanyak di Kapanewon Semanu.
- Kabupaten Bantul: 35 gedung kategori kerusakan ringan dan sedang.
- Kabupaten Kulon Progo: 6 bangunan.
- Kabupaten Sleman: 1 gedung kategori sedang.
Total akibat kerusakan gempa di DIY sebanyak 115 gedung dengan rincian rumah rusak (105 unit), akomodasi pemerintah (5 unit), akomodasi kesehatan (1 unit), tempat ibadah (1 unit), tempat upaya (1 unit), dan akomodasi pendidikan (2 unit).
Selain kerusakan pada bangunan, gempa tersebut juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Dia adalah penduduk Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, meninggal lantaran kaget guncangan keras gempa malam itu.
“Dilihat dari kerusakan pada bangunan, tetap termasuk kategori ringan, sehingga masyarakat bisa untuk menyelesaikan penanganan darurat secara mandiri,” tambah Indra.
Indra mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh rumor yangg tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga memeriksa dan memastikan gedung tempat tinggal cukup tahan gempa, tidak ada kerusakan yangg membahayakan kestabilan bangunan.
“LRB PWM DIY selalu melakukan asesment dan kajian situasi terkini. Juga menyiapkan tiga rumah sakit, jika dibutuhkan,” kata Indra. Rumah sakit dimaksud adalah RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Gamping, dan RS PKU Kota Yogyakarta. (*)
Berita ini diterima mediamu.id dari Indrayanto, Ketua LRB-MDMC PWM DIY.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·