
Foto : Ruang Kebaikan sebagai identitas kajian rutin Pemuda Muhammadiyah Kota Magelang sebulan sekali.
SURYAWARTA.COM-Magelang Salah satu ruang obrolan yangg dimiliki oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Magelang adalah "Ruang Kebaikan". Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali yangg dilaksanakan keliling ke rumah-rumah anggota. Dalam jenis Ruang Kebaikan#5, Pemuda Muhammadiyah hadirkan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang, Zuhron Arofi yangg berkawan disapa Gus Zuhron.
"Hari ini kita sengaja hadirkan Gus Zuhron untuk memberikan pencerahan politik dikalangan personil Pemuda Muhammadiyah Kota Magelang. Terlebih, dirinya merupakan salah satu PDM yangg bisa dikatakan tetap muda. Fatwanya sangat dibutuhkan", ujar Fury Fariansyah selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Magelang.
Lebih lanjut, Fury mengatakan bahwa tetap banyak kaum muda yangg saat ditanya soal pilihan selalu mengatakan "tak coblos kabeh" (saya pilih semua). Ini menunjukkan tingkat kepedulian terhadap politik tetap rendah. Padahal, memilih pemimpin tentu wajib.
"Kita tidak mungkin menemukan yangg sempurna, namun setidaknya yangg minim madhorotnya (keburukan)", tambahnya.
Gus Zuhron saat mengisi kajian dan diskusi, dirinya menyampaikan bahwa politik menjadi perihal penting. Pemuda Muhammadiyah bisa ambil peran, apalagi sudah menjadi label bahwa kader Muhammadiyah itu terdidik. Pasti mampu.
"Sudah saatnya kader Muhammadiyah turun tangan dalam perihal politik. Bayangkan, dulu pernah ada kapolda jateng yangg bilang jika pada saat dirinya memimpin, gambling togel bakal ditutup dan bersih dari Jawa Tengah. Belum ada 100 hari memimpin, togel bersih dari Jawa Tengah. Coba bayangkan, ribuan kyai dan tokoh kepercayaan menyampaikan bahwa gambling itu haram. Apakah gambling hilang? Tidak kan? Ini menunjukkan soal kekuasaan. Dakwah butuh kuasa, dan kuasa butuh gerbong politik", tegasnya.
Dalam obrolan ini, Gus Zuhron juga menyampaikan bahwa untuk terjun kepolitik jangan instan. Butuh proses dan menebar kebaikan. Luruskan keikhlasan, bukan hanya dadakan dimusim politik alias pilkada saja.
"Serius, kudu ada diantara kita yangg menekuni urusan ini. Kader Muhammadiyah kudu berdiaspora", tegas laki-laki yangg juga menjadi sekretaris Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
11 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·