Rektor Unismuh Makassar Resmikan Aula Ambo Asse di Pesantren Darul Fallaah Bissoloro - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Peresmian Aula Ambo Asse di Ponpes Darul Fallaah Bissoloro, Gowa. (Ist.)

KHITTAH.CO, Gowa – Pimpinan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengadakan aktivitas kunjungan muhibah dalam rangka Milad ke-61 dengan meresmikan Aula Ambo Asse dan menghadiri penamatan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fallaah di Bissoloro, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ponpes Darul Fallaah didirikan oleh Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar  pada tahun 2007 dan ditetapkan oleh Rektor menjadi Lab School Unismuh Makassar di Bissoloro. 

Saat itu, Djamaluddin Amien tengah menjabat sebagai Ketua BPH, dan Irwan Akib sebagai Rektor Unismuh Makassar. Ponpes Darul Fallaah berdiri di atas lahan milik Unismuh Makassar seluas 75 Ha yangg dibeli tahun 2006.

Peresmian Aula Ambo Asse menandai perkembangan pesantren milik Unismuh Makassar itu.

Aula Ambo Asse bakal digunakan untuk beragam aktivitas santri, seperti forum pengkaderan IPM, HW, dan Tapak Suci, maupun aktivitas pembinaan santri lainnya.

Aula Ambo Asse yangg diresmikan merupakan gedung dengan lebar 9 meter, panjang 21 meter, dan tinggi 3,5 meter, mempunyai kapabilitas 300 tempat duduk. Pembangunannya dimulai pada 9 Mei 2024.

Dana pembangunan aula ini berasal dari swadaya murni, infaq pimpinan, dosen, dan tenaga kerja Unismuh, infaq rutin pembangunan dari majelis pembimbing Ponpes Darul Fallaah, serta sumbangan masyarakat dan pemerintah. 

Komitmen Perjuangan Tiga Dasawarsa

Dalam sambutannya, Direktur Pesantren Darul Fallaah Unismuh, Dahlan Lamabawa menegaskan bahwa peresmian Aula Ambo Asse merupakan bagian Resolusi Darul Fallaah yangg berisi Komitmen Perjuangan Tiga Dasawarsa, ialah Dasawarsa Pertama (2006-20016), Periode Merintis Jalan Lurus. Dasawarsa Kedua (2016-2026), Periode Menata Menjadi Luar biasa. Dasawarsa Ketiga (2026-2036) Periode Unggul dan Mandiri. 

“Pada dasawarsa pertama, Darul Fallaah berfokus pada pembinaan iktikad dan ibadah masyarakat sekitar pesantren. Dasawarsa kedua, dengan konsentrasi penataan prasarana pesantren, dan sistem tata kelola. Dasawarsa ketiga, diharapkan pesantren sudah bisa menunjukkan kualitas kelebihan santri dan mewujudkan kemandirian,” jelas Dahlan.

Alasan Pemberian Nama

Dahlan menegaskan sejumlah  argumen pemberian nama Aula Ambo Asse.

Pertama, kata Dahlan, Ambo Asse saat ini merupakan Rektor Unismuh yangg sangat mendukung kemajuan Pesantren. “Prof Ambo Asse adalah Rektor yangg menyerahkan lahan seluas 75 hektar untuk dikelola sepenuhnya oleh pesantren,” ujar dia.

Kedua, sambungnya, Ambo Asse mempunyai makna filosofis. “Jika diterjemahkan artinya Bapak yangg Kuat. Kami mau ini menjadi filosofi yangg dipegang oleh para santri,” ungkap Dahlan.

Selain nama Ambo Asse. Beberapa nama tokoh Muhammadiyah di Sulsel telah dijadikan nama gedung/ ruangan dalam kompleks pesantren.

Ia juga menjelaskan bahwa pemberian nama gedung di Ponpes Darul Fallaah mempunyai latar belakang sejarah yangg kuat. Oleh lantaran itu, beberapa gedung di ponpes ini telah diberi nama tokoh Muhammadiyah dan ketua Unismuh Makassar yangg berjasa, seperti Djamaluddin Amien, M Ali Hakka, Irwan Akib, M Syaiful Saleh,  Abdurrakhim Nanda, Gagaring Pagalung, dan Andi Sukri Syamsuri.

Amanah Rektor Unismuh

Rektor Unismuh, Ambo Asse, dalam amanahnya menegaskan Pesantren Darul Fallaah sebagai AUM Pendidikan yangg memberi kesempatan kepada generasi mengakses pendidikan yangg berkualitas.

 “Sekolah kita bukan sekolah gratis, tapi sekolah danasiwa penuh. Jika disebut gratis, siswa bisa main-main. Padahal dibiayai orang lain. Semua yangg datang di sini turut membiayai, ada iuran pengajar Unismuh, infak, dan sumbangan lainnya,” jelas dia.

Nakhoda Unismuh ini juga berbagi mimpinya agar lahan pesantren Darul Fallaah bisa dimanfaatkan sebagai letak wisata religius. “Orang datang menikmati pemandangan, tapi mereka juga bisa mendapatkan pembinaan kepercayaan dari pesantren,” kata dia.

Ia juga berharap, lahan di pesantren itu dikelola untuk penanaman pohon produktif.

“Jika di sini ada 700-an santri, masing-masing diminta menanam satu pohon rambutan, lampau mereka diminta bertanggung jawab merawat tanaman itu hingga berbuah.”

Lebih lanjut, Ambo Asse menegaskan bahwa Darul Fallaah merupakan satu kesatuan sistem dengan pendidikan Muhammadiyah. Selepas dari pesantren, para santri dapat melanjutkan pendidikan di Unismuh Makassar dengan ragam jenis beasiswa, mulai dari danasiwa kader IPM, danasiwa Hafidz, dan danasiwa prestasi.

Ambo Asse juga berpesan kepada pengelola pesantren dan para santri bahwa jika mau sukses, mereka kudu mempunyai tiga hal, ialah kejujuran, profesionalitas, dan komitmen menjaga nama baik lembaga.

Acara peresmian Aula Ambo Asse juga dirangkaikan dengan penamatan santri Pesantren Darul Fallaah. Kegiatan Muhibah ini diikuti Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Wakil Rektor, Pimpinan Badan/Lembaga, Dekan, Wakil Dekan, dan puluhan pengajar dan tenaga kependidikan Unismuh Makassar.

Selain itu, segenap pembimbing dan tenaga kerja pesantren, tokoh masyarakat, dan orang tua santri juga turut meramaikan aktivitas itu.

Post Views: 19

-->
Sumber khittah.co
khittah.co