PWMJATENG.COM, Surakarta – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Harun Joko Prayitno, menegaskan bahwa penguatan branding dan kerjasama menjadi kunci krusial agar lembaga pendidikan Muhammadiyah bisa bersaing di era kompetitif saat ini. Pesan tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional bertema “Mastering Education Branding & Marketing” di Auditorium Moh. Djazman, UMS, Rabu (8/10).
Kegiatan yangg diikuti oleh 351 peserta ini dihadiri para kepala sekolah dan pembimbing Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Seminar diselenggarakan oleh Forum Guru Muhammadiyah Jawa Tengah, Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMP/MTs Muhammadiyah Jawa Tengah, serta Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
Dalam pemaparannya, Harun memperkenalkan konsep “BranD I’AM Guru” yangg mengandung makna Ilmu, Amal, dan Manfaat. Menurutnya, pembimbing Muhammadiyah kudu bisa membangun gambaran sebagai pendidik berbudi pekerti kuat, santun, dan berkompetensi utuh. “Kita tidak menjual barang, tapi layanan. Senyum dan tutur kata yangg baik adalah bagian dari brand seorang pendidik,” ujarnya.
Harun juga menegaskan pentingnya semangat “ONE UMS” sebagai simbol kebersamaan dalam membangun pendidikan. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan tidak bisa dicapai secara individual. “Sekolah alias kampus tidak boleh berlari sigap sendirian, tetapi kudu berlari sigap bersama-sama. Itulah prinsip kolaborasi,” jelasnya.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Lebih lanjut, Harun menyoroti pentingnya kesinambungan antara branding, promosi, dan reputasi. Ia menilai bahwa proses tersebut kudu melangkah siklikal dan saling menguatkan. “Kalau brand sudah kuat, promosi bakal mudah dilakukan. Promosi yangg baik bakal melahirkan pemasaran yangg efektif, dan akhirnya menumbuhkan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua FKKS SMP/MTs Muhammadiyah Jawa Tengah, Wibowo Juli Saputro, mengapresiasi support penuh UMS terhadap aktivitas pengembangan kapabilitas pembimbing dan kepala sekolah. Ia menyebut UMS sebagai mitra strategis dalam memperkuat ekosistem pendidikan Muhammadiyah di Jawa Tengah. “Kami berterima kasih atas support dan akomodasi yangg diberikan UMS. Semoga UMS terus tumbuh, maju, dan mendunia,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, Suwondo, turut menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi pembimbing di tengah persaingan pendidikan yangg semakin ketat. Ia menilai bahwa seorang pembimbing kudu mempunyai tiga aspek utama, ialah knowledge, skill, dan attitude. “Pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah pondasi utama bagi pembimbing dan kepala sekolah untuk memimpin lembaganya menuju kelebihan dan daya saing,” tuturnya.
Selain itu, seminar juga menghadirkan Direktur The Candi Medcom, Ade Chandra Sutrisna, yangg memaparkan strategi pemasaran pendidikan modern. Ia membujuk peserta untuk mengoptimalkan media sosial dan memanfaatkan pendekatan imajinatif agar promosi sekolah lebih menarik bagi masyarakat.
Melalui aktivitas ini, UMS memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan pendidikan Muhammadiyah yangg berorientasi pada kemajuan, kolaborasi, dan pembentukan karakter bangsa. Harun menutup dengan menegaskan komitmen UMS dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidik. “UMS bakal terus mendorong pembimbing Muhammadiyah agar sekolah-sekolah kita tampil unggul, berkekuatan saing, dan adaptif menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
Kontributor : Alvian
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 30
2 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·