PWMJATENG.COM, Surakarta – Pusat Studi Inovasi, Kewirausahaan, dan Kewirausahaan Sosial (Puswirasos) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Desamind Indonesia Foundation menyelenggarakan Kertonatan Leadership Camp 2025 di Balai Desa Kertonatan, Sukoharjo. Kegiatan ini menjadi wadah pengembangan kepemimpinan dan penemuan sosial bagi para pemuda desa dengan semangat kerjasama dan keberlanjutan.
Ketua Puswirasos UMS, Soepatini, mengatakan aktivitas dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Kertonatan yangg memberikan apresiasi atas inisiatif UMS dan Desamind dalam memberdayakan generasi muda desa.
“Kegiatan ini diikuti lebih dari 20 peserta, didampingi empat narasumber dan lima penyedia dari pengajar UMS serta tim Desamind. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan, ice breaking, pre-test, dan sesi networking agar peserta saling mengenal dan membangun semangat kolaboratif,” ujar Soepatini, Selasa (28/10).
Dalam aktivitas tersebut, Soepatini menjadi pemateri pertama dengan topik Sustainable Leadership untuk Pemuda Desa. Ia menegaskan pentingnya kepemimpinan yangg berpihak pada keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. “Pemimpin masa depan kudu mempunyai visi keberlanjutan yangg tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam,” ungkapnya.
Sesi kedua berjudul Brief Leadership dibawakan oleh Zakky M. Noor dari University of New South Wales, Australia. Ia membujuk peserta memahami makna kepemimpinan sosial desa melalui pendekatan reflektif dan permainan interaktif. Menurut Zakky, kepemimpinan yangg efektif lahir dari keahlian berempati dan memahami kebutuhan komunitas.
Bagian paling menarik dari aktivitas ini adalah Workshop Design Thinking untuk Inovasi dan Kewirausahaan Sosial Desa yangg dipandu oleh Hardika Dwi Hermawan, personil Puswirasos UMS sekaligus Presiden Direktur Desamind Indonesia Foundation. Peserta dibagi menjadi lima golongan dan diminta merancang solusi inovatif atas beragam rumor desa seperti minimnya lapangan kerja, rendahnya produktivitas pemuda, kecanduan media sosial, serta penyalahgunaan minuman keras.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Selain itu, peserta juga mengikuti Talkshow Inspiratif berbareng Kusnarti, tokoh lingkungan dan penggerak Bank Sampah Desa Kertonatan, serta Zakky M. Noor yangg juga Direktur PT Global Tropika Frutindo. Kusnarti membagikan pengalamannya menggerakkan ibu rumah tangga agar bisa mengolah sampah menjadi produk berbobot ekonomi. Sementara Zakky menceritakan kiprahnya dalam mengembangkan ekspor buah tropis hingga ratusan ton, yangg melibatkan petani desa sebagai mitra utama.
Kepala Desa Kertonatan menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya aktivitas ini. Menurutnya, program tersebut tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menghadirkan praktik nyata yangg menumbuhkan semangat kontribusi pemuda bagi kemajuan desa. “Ini menjadi langkah awal menuju Kertonatan yangg lebih berkekuatan dan mandiri,” ujarnya.

Acara yangg digelar pada Minggu (26/10) ditutup pukul 16.00 WIB dengan presentasi proyek sosial dari masing-masing golongan di hadapan majelis juri. Dua buahpikiran inovatif terpilih sebagai corak apresiasi terhadap produktivitas dan solusi nyata yangg dihasilkan peserta.
Ketua Karang Taruna Desa Kertonatan, Ozi, yangg juga alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS, memberikan apresiasi terhadap aktivitas ini. “Anak-anak muda di desa jadi lebih aktif dan berani. Mereka sadar bahwa bisa menjadi penggerak perubahan. Harapan kami, aktivitas seperti ini terus bersambung dan diperluas,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Puswirasos UMS bakal mengadakan program Sinau Bareng Daring serta training tematik yangg disesuaikan dengan hasil pertimbangan dan post-test peserta. Langkah ini menjadi corak komitmen UMS dan Desamind dalam menjaga keberlanjutan pengembangan kepemimpinan serta kewirausahaan sosial di tingkat desa.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 39
3 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·