Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yangg juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof. Dr. Nazaruddin Malik menyampaikan materi Filosofi, Metodologi dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam aktivitas Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM) Regional Jawa Timur pada Rabu (12/2/2025).
MALANG, PIJARNEWS.ID – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yangg juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof. Dr. Nazaruddin Malik menyampaikan materi Filosofi, Metodologi dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam aktivitas Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM) Regional Jawa Timur pada Rabu (12/2/2025).
Dalam aktivitas yangg berjalan di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdiklat) UMM tersebut, dia membagikan pengalamannya dalam pemberdayaan masyarakat.
“Sebenarnya saya tidak mempunyai best practice mengenai pemberdayaan masyarakat. Karena basic saya adalah ekonomi. Maka tugas saya mengevaluasi project, termasuk project pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengemukakan project pertamanya adalah Rehabilitasi Tatanan Kemiskinan Perkotaan dengan supervisor Moeslim Abdurrahman dari Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (LPIS). Tujuan dari project tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan alias mengubah mindset masyarakat.
“Jadi perlu dipikirkan apa impact dari program yangg kita buat? Karena setiap membikin program, yangg dipikirkan adalah impactnya. Dengan begitu, kita bisa mengukur keberhasilan dan memandang organisasi mana yangg bisa diberdayakan,” ungkapnya.
Selain itu, pelaku pemberdayaan kudu bisa mengenali apa yangg dikerjakan, kepada siapa kita mengukur impact, serta mengukur apakah masyarakat merasa terlibat alias tidak. Salah satu langkah yangg biasa digunakan adalah menggunakan kuisioner, survey alias interview.
“Jangan menerjemahkan tindakan hanya berbasiskan pengelihatan sekilas. Sebab kelak bisa salah dalam menyimpulkan. Bahkan bisa salah sasaran pemberdayaan,” tegasnya.
Terlebih irisan Muhammadiyah dengan pemberdayaan masyarakat sangatlah erat. Ia menyebut bahwa tidak hanya MPM, melainkan Majelis Tabligh, Majelis Dikdasmen dan majelis lainnya juga bisa masuk untuk memberdayakan masyarakat. Tinggal kelak perlu dipikirkan gimana pola kerjasama antar majelis ini.
“Termasuk kerjasama dengan pemerintah. kita tidak boleh lepas dengan pemerintah, lantaran mereka punya dana. Nah tinggal gimana kita memaksimalkan biaya yangg dimiliki pemerintah,” katanya.
8 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·