Ramadhan sudah tiba, semua orang Islam menyambutnya dengan senang tanpa terkecuali dan penuh suka cinta lantaran berterima kasih tetap di pertemukan lagi oleh Allah Swt pada Ramadhan 1444H.
Bulan Ramadhan merupakan bulan nan sangat-sangat spesial bagi setiap orang, dari suasanya, ataupun hidangan nan di sajikan ketika berbuka dan sahur, serta memberikan semangat kepada setiap insan manusia untuk terus belajar mengendalikan pribadi nan lebih baik, belajar untuk menahan nafsu, belajar menahan emosi, bersikap royal kepada orang lain serta bersikap peduli kepada setiap penderitaan dan ujian nan sedang di alami oleh manusia. Terlepas dari itu, perihal nan terpenting pada bulan Ramadhan adalah adalah sebuah tranformasi atas kepribadian pada diri kita, lantaran tujuan puasa sendiri menjadikan diri kita menjadi manusia nan bertakwa kepada Allah Swt. Seperti nan dijelaskan oleh Allah pada Q.s Al-Baqorah ayat 183
“Hai orang-orang nan beriman, diwajibkan atas Anda berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum Anda agar Anda bertakwa”
Ramadhan: Dari spiritual menuju tranformasi akhak
Ramadhan sedang kita jalani, momentum nan sangat baik bagi bangsa ini untuk melakukan tranformasi adab di tengah masalah krisis moral nan sedang di hadapi bangsa ini. Adanya oknum penegak norma nan melakukan pembunhan dengan dengan segala rencana nan telah di buat. Anak pejabat pajak nan melakukan tindakan kekerasan kepada anak di bawah umur dan tetap banyak lagi degradasi moral pada bangsa Indonesia.
Islam dan Nabi Muhammad Saw datang mempunyai tujuan nan sangat besar ialah adanya sebuah tranformasi adab sesuai dengan aliran Nabi Muhammad Saw. Oleh lantaran itu, Ramadhan mempunyai berjuta-juta kenikmatan didalamnya bisa di jadikan sebagai tranfomasi akhlak, nan dimana di dalamnya ada malam nan dinamakan malam Lailatu al-qadr, patut dijadikan sebagai intropeksi kepada diri kit di setiap tahunya.
Lailatu al-qodr tidak hanya kita maknai sebagai petanda pertamanya malam al-qodr tetapi juga sebagai (bi umumi al-lafdzi) sebagai malam nan paling mulia. Ust Adi hidayat mengatakan bahwa malam lailatul qdor sebagai malam dimana Allah Swt memberikan pahala nan luar biasa lebih dari 1.000 bulan. Dan disinilah menjadi titik kehidupan umat manusia lebih baik dengan diisi dengan velue agama.
Lailatul al-qodr sebagai transformasi akhak
Lailatul al-qodr banyak di yakini oleh setiap muslim merupakan malam nan lebih baik dari 1.000 bulan, dan inilah momentum nan sangat baik untuk melakukan sebuah transformasi akhak.
Satu bulan selama bulan ramadhan menjadi langkah awal pada setiap insan manusia untuk menghilangkan sekat-sekat nan terjadi di masyarakat, baik itu hubungan nan kurang baik sama tetangga alias apalagi urusan politik. Semnagat adanya bulan Ramadhan ini menyatukan setiap komponen masyarakat untuk melakukan ibadah ke masjid secara berdondong-bodong, apalagi nan jauh rela mudik untuk sekedar berjumpa dengan kelaurganya. Dan bukankah kebersamaan dan family lebih baik dari sekedar duit dan waktu?
Proses menahan haus dan lapar dari segala perihal nan bisa menjadikan puasa batal selama kita puasa menjadi penghabat untuk menahan segala nafsu bumi dengan langkah nan Allah Swt tidak suka. Bahkan pada tahapan khusus, sebgaimana disebut oleh Haedar Natsir, puasa dijadikan sarana untuk menundukan diri agar kita tidak menjadi orang nan berlebihan, lantaran puasa mengajarkan kita untuk belajar untu tidak berlebihan. Sikap hidup mewah bertentangan dengan kebiasaan dan kebaikan puasa maupun aliran kepercayaan keseuluruhan.
Puasa tidak lain dan bukan hanya untuk menjaga kesucian jiwa pada setiap mausia. Hal nan bianya di perbolehkan makan,minum, berasosiasi suami istri, kenapa perihal itu menjadi terlarang pada saat puasa? Bahkan hubungan suami istri pada saat puasa bakal mendaptakan balasan nan sangat berat. Hal itu tidak lain dan tidak bukan hanya untuk melatih manusia agar terhidar dari kesenangan duniawi. Sebab, kebanyakan manusia kesalahan dan dosa nan dilakukan di muka bumi ghanya untuk mengejar kebutuhan biologis saja.
Saya hanya bisa berambisi dan berdoa, Semoga dengan adanya bulan ramdhan pada tahun ini bisa menjadikan intropeksi pada setiap insan manusia atas perbuatan nan telah dilakukan selama hidup ini dan menjadi lebih baik darui sebelumnya.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·