Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Momentum transformasi perkaderan Muhammadiyah dirangkai dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 2025.
Kegiatan bakal diselenggarakan pada Jumat-Ahad (24-26/10/25) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Acara ini menjadi panggung strategis bagi 200 ketua wilayah MPKSDI se-Indonesia, maupun Ortom tingkat Pusat untuk mereformasi sistem perkaderan Muhammadiyah untuk menghadapi era digital yangg kian dinamis.
Mengusung tema “Muhammadiyah 2050: Profil Kader Islam Berkemajuan di Era Society 5.0”, Rakornas ini menjadi ruang musyawarah strategis untuk merefromasi sistem perkaderan Muhammadiyah untuk menghadapi era digital, AI, publik virtual, dan tantangan dunia lainnya.
Tema tersebut merupakan penegasan bahwa Muhammadiyah kudu adaptif dan shalih fi kulli era wa makan, saleh di setiap era dan tempat.
Karena bumi maya sekarang se ramai bumi nyata, pergaulan digital riuh seperti kehidupan offline, dan pengkaderan bukan sekadar sekarang, tapi investasi penggerak masa depan hingga tahun 2050.
“Muhammadiyah dulu, sekarang, dan 2050 berbeda. Tantangan Society 5.0 menuntut kader yangg lebih adaptif, inovatif, dan berorientasi masyarakat,” tegas Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah.
Rakornas ini digelar di paruh pertama periode kepengurusan MPKSDI 2022-2027, tepat dua separuh tahun berjalan.
Acara diawali dengan paparan capaian program, dilanjutkan pertimbangan keahlian melalui feedback peserta, serta musyawarah reformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), penguatan digitalisasi database kader yangg terintegrasi, dan penguatan sekolah kader berbasis kebutuhan masyarakat.
“Ini momentum untuk percepatan program hingga 2027, sekaligus silaturahim dan reuni kader nasional,” ujar Bachtiar.
Agenda nasional ini diikuti oleh 200 peserta yangg terdiri dari MPKSDI PP Muhammadiyah, Wakil Ketua PWM bagian Perkaderan, Instruktur Perkaderan Tingkat Wilayah, Ketua, Sekretaris dan Bendahara MPKSDI PWM se-Indonesia, Ketua MPKSDI PDM Solo Raya dan D.I. Yogyakarta, Ortom Tingkat Pusat, Korps Instruktur MPKSDI PP Muhammadiyah, MPK PP ‘Aisyiyah, dan Asistensi MPKSDI PP Muhammadiyah.
Baca Juga: Pola Pengkaderan Warga di Luar Persyarikatan
Musyawarah bakal membahas draft reformasi SPM yangg dirancang MPKSDI, untuk dimatangkan dengan masukan kolektif dari musyawirin yangg datang pada arena Rakornas.
Dalam keterangannya pada Senin (20/10/25), Bachtiar menyampaikan urgensi transformasi SPM ini secara mendalam.
“Sistem perkaderan lama tak lagi relevan di era AI dan media sosial yangg belum ada dulu. Kita butuh model baru untuk cetak kader adaptif 10-30 tahun ke depan, “on call, on fire, presisi, dan pasti. Bagaimana kader kita hadapi AI. Kita corak mereka sebagai penggerak Muhammadiyah yangg kompatibel dengan setiap zaman: setiap era ada orangnya, setiap orang ada zamannya,” terang Bachtiar.
Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan tiga pilar utama. Pertama, Reformasi SPM untuk profil kader Islam berkemajuan yangg menjawab cetak biru Muhammadiyah 2050, beda dari 2025. Kedua, Penguatan Database Kader Digital.
“Kita bangun bank info terintegrasi dengan nomor induk kader unik. Tak lagi manual, agar tak lenyap info alias kader. Mau kader di Aceh? Tinggal panggil, dia ada. Syahadah digital, tak perlu cetak ulang, ter-register, dan tak bisa ditipu,” tukas Bachtiar.
Ketiga, Sekolah Kader Berbasis Masyarakat: Fokus pada kebutuhan lokal, inklusif, dan humanis. “Sekolah Kader Berbasis Masyarakat, kita fokuskan pada kebutuhan lokal yangg inklusif dan humanis,” ujar Bachtiar.
Dengan aktivitas ini, menurut Bachtiar, MPKSDI PP Muhamamdiyah bakal menyusun cetak biru profil kader yangg kuat, memperkuat kohesi kader Muhammadiyah yangg majemuk, serta mensyiarkan visi Muhammadiyah 2050 yangg humanis, inovatif, serta berorientasi kebutuhan umat dan persyarikatan.
Bachtiar menegaskan bahwa Rakornas ini bukan hanya arena evaluasi, tapi juga percepatan program perkaderan di Muhammadiyah.
“Rakornas MPKSDI menjadi pesan bahwa Muhammadiyah siap memimpin peradaban digital dengan nilai Islam Berkamajuan. Database kader yangg terintegrasi, bakal memastikan sumber daya insani kita tak pernah hilang, dan siap tempur kapan saja,” ungkap Bachtiar.
Menurutnya, aktivitas seperti ini dapat mempererat persaudaraan kader dari Sabang hingga Merauke, serta memberi akibat nyata terhadap umat dan persyarikatan.
Bachtiar juga membujuk seluruh kader Muhammadiyah dimana pun berada untuk memeriahkan agenda Rakornas MPKSDI PP Muhammadiyah 2025 di Surakarta. (Faiz/Naufal)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·