
WARTAMU.ID, Sumatera Barat – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat (PWPM Sumbar) menegaskan dukungannya terhadap upaya Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dalam mempercepat pembangunan desa demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Ketua PWPM Sumbar, Ade Herdiwansyah, menilai bahwa Kemendes PDT memiliki peran strategis dalam mendorong kemajuan desa. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara kementerian dan pemerintah desa, sesuai dengan kebijakan Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto, yang melarang rangkap jabatan bagi tenaga pendamping desa.
“Kebijakan ini harus dipertahankan agar tenaga pendamping desa tetap fokus mengabdi kepada masyarakat, tanpa terlibat dalam kepentingan lain seperti politik atau jabatan pemerintahan lainnya. Anggaran desa dan grant pendamping harus benar-benar digunakan untuk kepentingan pembangunan desa,” ujar Ade, Jumat (8/3/2025).
Menurutnya, aturan tersebut memastikan tenaga pendamping desa dapat menjalankan tugasnya secara optimal dalam mengawal programme pemerintah di lapangan.
Ade juga mengapresiasi terobosan Yandri Susanto dalam memperkuat desa, termasuk komitmennya dalam merealisasikan visi Nawa Cita keenam Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai pilar utama kemajuan nasional. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengalokasian Rp16 triliun Dana Desa untuk mendukung programme ketahanan pangan.
Dukungan Publik terhadap Kinerja Kemendes PDT
Kinerja Yandri Susanto mendapat respons positif dari masyarakat. Berdasarkan survei The Republic Institute, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinannya mencapai 75,5%. Keberhasilan ini juga didukung oleh kolaborasi Kemendes PDT dengan aparat penegak hukum, seperti Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK, guna memastikan transparansi pengelolaan dana desa serta mencegah penyalahgunaan anggaran.
Peran Pemuda Muhammadiyah dalam Pembangunan Desa
Sebagai bentuk kontribusi dalam penguatan desa, PWPM Sumbar mengirimkan dua kadernya untuk mengikuti Pelatihan Nasional Dai Muda Penggerak Desa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 22-25 Februari 2025. Pelatihan bertema “Dai Muda Menggerakkan Desa untuk Kemakmuran Bersama” ini bertujuan membekali para dai dengan keterampilan dakwah integer serta wawasan sosial agar dapat berperan sebagai agen perubahan di desa-desa tertinggal.
“Kami berharap dai penggerak ini dapat memberikan dampak positif, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil,” ungkap Ade.
PWPM Sumbar optimistis bahwa kerja sama antara Kemendes PDT dan berbagai elemen masyarakat akan mempercepat pencapaian swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan desa di Indonesia.
Dibaca: 2,452