MALANG, PIJARNEWS.ID – Pusat Studi Islam Berkemajuan (PSIB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar Kajian Islam Interdisipliner ke-3 dengan tema “Perintah Sholat: Antara Kewajiban dan Kesehatan Psikologi” pada Kamis (28/11/2024).
Acara ini menghadirkan dua narasumber mahir di bidangnya, ialah Prof. Dr. Abdul Haris, Ketua Program Magister dan Doktoral Pendidikan Agama Islam UMM, serta Dr. Mohammad Shohib, S.Psi., M.Si., pengajar Psikologi UMM.
Dalam kajian ini, Prof. Dr. Abdul Haris menjelaskan bahwa sholat sebagai tanggungjawab umat Islam tidak hanya menjadi corak ketaatan kepada Allah, tetapi juga mempunyai nilai edukatif dan transformasi spiritual.
“Sholat adalah corak ibadah yangg melibatkan dimensi akidah, syariah, dan akhlak. Melalui sholat, seorang hamba diajak untuk terus terhubung dengan Sang Pencipta dan membangun kesadaran spiritual yangg mendalam,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman integratif antara pengetahuan kepercayaan dan pengetahuan ilmu jiwa dalam membahas perintah sholat.
“Melalui pendekatan interdisipliner ini, kita bisa memahami bahwa perintah sholat bukan hanya sekadar tanggungjawab ritual, tetapi juga mempunyai akibat signifikan bagi kesehatan jiwa,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Mohammad Shohib memberikan perspektif dari perspektif pandang psikologi. Menurutnya, sholat mempunyai akibat positif terhadap kesehatan mental.
“Gerakan sholat, seperti rukuk dan sujud, memberikan pengaruh relaksasi pada tubuh. Selain itu, aktivitas sholat yangg dilakukan secara rutin juga dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan meningkatkan keseimbangan emosi,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa menjalankan ibadah sholat juga bisa menumbuhkan angan dan motivasi, mendapatkan makna kehidupan yangg lebih baik, penguatan jiwa, meningkatkan rasa senang alias senang dan yangg paling krusial adalah mendapatkan kedamaian serta ketenangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Acara ini berjalan interaktif, dengan sesi tanya jawab yangg melibatkan peserta dari beragam kalangan, mulai dari mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum. Para peserta mengapresiasi pembahasan yangg menyeluruh dan aplikatif mengenai tema yangg diangkat.
Kajian Islam Interdisipliner ke-3 ini menjadi salah satu langkah konkret UMM dalam mengintegrasikan pengetahuan kepercayaan dengan ilmu-ilmu lainnya, serta menjawab tantangan era dengan pendekatan yangg holistik.