
SLEMAN – Pemaparan program unggulan dari majelis dan lembaga PWM DIY bersambung ke hari kedua, di Gedung BBPPMPV Seni dan Budaya DIY. Pada hari Ahad (25/6) pagi, beberapa majelis dan lembaga tak mau kalah dengan pemaparan di hari pertama, dalam menyampaikan program – program unggulannya,.
Mulai dari sesi pertama, dengan pemaparan program Lembaga Seni Budaya (LSB), Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO), Lembaga Pemeriksaan Halal dan Kajian Halalan Thayyiban (LPH KHT), serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP). Diawali LSB yangg mendorong situs sejarah Muhammadiyah sebagai wahana edukasi seni dan budaya, lampau ikut berasosiasi dalam sejumlah pagelaran kesenian di DIY. Ada beberapa saran program, seperti membikin aktivitas pencarian talenta macam Got Talent serta adanya LSB ini diharapkan bisa menjadi wahana pendekat untuk Keraton dan Pakualaman.
Beralih ke LPO yangg bakal menginisiasi pembiasaan olahraga melalui Pekan Olahraga untuk tenaga kerja PWM maupun Cabang Ranting dan mengusahakan adanya database atlet – pembimbing dari Muhammadiyah. LPO juga mewadahi beragam olahraga organisasi di Muhammadiyah, macam PisauMu, GowesMu, PanahMu, RunnerMu, jalan santai, dan sepakbola, disamping juga mengadakan training dan beragam kejuaraan berjenjang dalam rangka pembinaan prestasi.

Lanjut ke LPH KHT, yangg berfokus pada legal dan thayyib lifestyle untuk lingkungan Muhammadiyah. Untuk itu, lembaga baru ini mencanangkan program training dan uji kompetensi penyedia legal bekerjasama dengan PTMA di DIY, ikut mendampingi pengajuan sertifikat legal berbasis kantin baik sekolah, kampus, rumah sakit, rumah pemotongan, serta mini riset tentang kajian legal dan edukasi melalui media sosial.
Sesi pertama ditutup oleh pemaparan dari LHKP. Dalam rangka mewujudkan mewujudkan kebijakan publik yangg profetik dan berkemajuan, LHKP sudah melakukannya dengan Sekolah Kepemiluan, selanjutnya LHKP bakal mengidentifikasi dan mendorong kader Muhammadiyah di lembaga Publik. Lalu, ada rencana membikin Pendidikan Antikorupsi untuk ketua dan penduduk Muhammadiyah, pencermatan Raperda melibatkan lintas majelis/lembaga, hingga keterlibatan aktif dalam pemenangan DPD utusan Muhammadiyah.
Berlanjut ke sesi 2 dengan pemaparan dari bagian ekonomi, bisnis, aset, dan keuangan. Ada Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW), Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP), Lembaga Pengembangan UMKM (LP UMKM), dan Lembaga Pembinaan dan Pengawas Keuangan (LPPK). Dari MPW, bakal memisahkan aset selain wakaf di SIMAM, memproduktifkan aset untuk kebaikan usaha, dan memetakan aset wakaf yangg bermasalah sekaligus penyelesaian kasusnya. MPW juga tetap bakal mensosialisasikan wakaf duit ke daerah-daerah, serta membikin training untuk personil dan staf, sampai menyusun SOP pengelolaan wakaf.
Pemaparan selanjutnya, dari MEBP mempunyai 3 program unggulan, ialah Muhammadiyah Jogja Expo ke-3 yangg direncanakan pada November 2023, WisataMu, dan membawa Muhammadiyah Expo DIY ke seluruh Indonesia. MEBP juga berupaya mengembangkan dan membangun entitas ekosistem upaya kebaikan upaya hingga membangun kerjasama Muhammadiyah Business Center (MBC) di sekitar pintu masuk perbatasan DIY
Masih di bagian ekonomi, LP UMKM yangg juga lembaga baru di Muhammadiyah memiliki program, ialah Sekolah Bisnis Muhammadiyah alias Sekolah UMKM, Pembuatan Database UMKM Muhammadiyah, Perluasan Kemitraan dengan pihak – pihak terkait. Lalu, LPPK konsentrasi ke asistensi pengelolaan finansial PWM DIY. Ada aktivitas pelatihan-pelatihan dan diskusi, seperti Workshop Aspek Perpajakan dalam pengelolaan AUM Pendidikan, FGD dan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan SMA/SMK, FGD dan Pelatihan Penguatan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Internal.
Usai sesi 2, pemaparan bersambung ke sesi ke-3 oleh Majelis Hukum dan HAM (MHH), Majelis Lingkungan Hidup (MLH), Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU), dan Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU). MHH mempunya 3 program, antara lain menyusun tata kelola MHH yangg baik, unifikasi Format Perjanjian baik antara ketua dan AUM maupun pihak-pihak lain, hingga Bahumu (Bantuan Hukum Muhammadiyah) untuk membantu penduduk yangg menghadapi hukum.
Kemudian, dari MLH mengusung program Edukasi Gerakan Go Green di AUM, Gerakan Shodaqoh Sampah dan Memanen Air Hujan di AUM dan masjid, Penyusunan Buku pengelolaan Lingkungan, Penanaman 1000 pohon, serta Serial Diskusi tentang isu-isu strategis lingkungan hidup minimal 2-3 kali dalam setahun.
Selanjutnya, dari MPKU yangg tahun 2023 ini menargetkan klinik mempunyai kapitasi 10000 peserta BPJS dengan per tahun 2000 peserta, mempunyai AUM Kesehatan (AUMKes) dengan penyelenggaranya PWM DIY, dan Sistem info manajemen klinik alias medical record agar database AUMKes akurat
Terakhir, LPHU menyampaikan 10 program yangg terdiri dari: Membantu lembaga tingkat pusat; melakukan bimbingan, monitoring dan pendampingan pada lembaga penyelenggara, sosialisasi pedoman lembaga dari pusat; pembinaan PIHK (penyelenggara Ibadah Haji Khusus), PPIO, KBIH; penyempurnaan Panduan Manasik Haji dengan buku, pamflet, alias flyer; Optimalisasi SIM BIHA; monitoring penyelenggaraan pengarahan pada PIHK, PPIU, dan KBIHU; pertimbangan pengarahan pada PIHK, PPIU, dan KBIHU; pertimbangan penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh; mendorong dan mendampingi SCM untuk menjadi penyelenggara ibadah Haji Khusus; Koordinasi dengan Kemenag; hingga sertifikasi pembimbing manasik haji dan umroh. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
English (US) ·
Indonesian (ID) ·