Surabaya, KLIKMU.CO – Kegiatan pembelajaran di beberapa sekolah sudah menerapkan kurikulum baru, ialah Kurikulum Merdeka. Termasuk di SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Pembelajaran dikemas dengan elastis sehingga pembimbing bisa leluasa mengajar sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.
Guru pun bebas menentukan aktivitas pembelajarannya. Salah satunya pembimbing seni budaya di SD Muhammadiyah Surabaya Roni Handoko SSnM nan sudah mulai menerapkan pembelajaran nan menyenangkan dan berarti bagi siswanya Rabu (8/3) pada pelajaran SBDP.
Roni Handoko beranggapan bahwa di era penerapan Kurikulum Merdeka ini para pembimbing perlu menanamkan pengalaman belajar, khususnya untuk siswa kelas 3, 4, 5, dan 6.
“Dalam teori ada buahpikiran alias gagasan, namun belum tentu siswa dapat melakukannya secara langsung. Tetapi teori bisa didapatkan juga melalui praktik. Sehingga lebih baik dilakukan praktik nan bisa membikin siswa mendapatkan teori dan bisa mengimplementasikanya secara langsung,” jelasnya.
Adapun pembelajaran seni budaya nan dpraktikkan di kelas 3, 4, 5, dan 6 saat ini ialah seni melukis. Menurutnya, perlu aktivitas praktik melukis untuk mengekspresikan produktivitas siswa.
Siswa diarahkan terlebih dulu untuk mengenal seni rupa, khususnya seni murni ialah seni lukis selama dua jam tatap muka. Sebuah lukisan kudu dapat menerjemahkan apa nan ada dalam objeknya dengan memperhatikan corak, gaya, teknik, bahan, dan perangkat pada karya.
“Objek dari seni Lukis juga beragam seperti manusia, flora, fauna, alam dan corak motif ornamental geometris alias nongeometris,” paparnya.
Roni lantas memerinci langkah-langkah nan baik agar bisa menghasilkan lukisan nan terbaik juga. Langkah-langkah dalam melukis yaitu, pertama, menentukan buahpikiran alias gagasan. “Hal ini bisa dilakukan dengan langkah memandang objek di sekitar, memandang kitab alias bisa juga mengembangkan khayalan nan ada di pikiran kita,” jelasnya.
Kedua, mulai membikin sketsa. Setelah menentukan gagasan, kita bisa mulai membikin sketsa gambar dengan prototipe. Ketiga, menentukan perangkat dan bahan.
“Alat dan bahan nan digunakan masing-masing pelukis berbeda. Bahan dan perangkat nan digunakan sesuai dengan emosi dan kemauan melukis saat itu untuk mencurahkan isi hati dan emosi ke dalam sebuah lukisan,” imbuhnya.
Keempat, menentukan teknik. Roni menyampaikan banyak teknik melukis nan bisa dilakukan oleh siswa. Ada teknik basah, ialah mengencerkan cat minyak terlebih dahulu, teknik kering dengan langkah menorehkan cat langsung menggunakan kuas nan kering alias bisa menggunakan, dan teknik campuran basah dan kering.
Penerapan pembelajaran berarti dan enak-enak dengan melukis ini bisa meningkatkan semangat dan daya tarik siswa dalam belajar lewat lukisan. Menurut Muhammad Irzaldy Farellio El Akbar, salah satu siswa kelas 5 Bimasakti, dirinya senang hari ini pembelajaranya melukis dengan membawa kanvas dan cat air.
“Ustadz Roni juga meminta kami menentukan sendiri tema nan bakal saya gambar. Saya memilih menggambar gunung lantaran sedang kangen dengan suasana desa nan bisa memandang gunung,” jelasnya.
Kegiatan berarti ini diharapkan bisa dilakukan di semua pembelajaran sehingga siswa mempunyai daya tarik dan lebih semangat dalam belajar. (Rizka Dwi Darmawan/AS)