1 tahun yang lalu
Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) melakukan diseminasi hasil asesmen lapangan dan training toga toma yangg merupakan rangkaian dari program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Kegiatan ini berjalan pada Sabtu-Ahad (22-23/6), dan dilaksanakan secara hybrid di Kantor PPNA Menteng, Jakarta Pusat dan melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini merupakan sistem yangg kudu dilakukan untuk mengonfirmasi info dan menggali info lebih lanjut dari 16 desa DRPPA yangg terbagi dalam 4 provinsi ialah Maluku, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Tujuan dari program ini adalah melaporkan kemajuan program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak, mengevaluasi pencapaian program hingga titik tengah implementasi, memperkuat komitmen dan partisipasi tim program, fasda, dan relawan SAPA dalam mewujudkan desa yangg ramah wanita dan anak, menyajikan temuan-temuan kunci dari assessment awal dan training toga toma, mengidentifikasi isu-isu prioritas mengenai perlindungan wanita dan anak, serta memfasilitasi obrolan dan umpan kembali untuk memperkaya kajian dan rekomendasi program.
Muntazimah selaku Koordinator program menyampaikan harapannya agar tim DRPPA PPNA mendapatkan info yangg jelas dan akurat, sehingga tidak terjadi ahistoris mengenai program DRPPA di 16 desa. Selain itu, agar treatment-treatment yangg nantinya dilakukan oleh Tim DRPPA PPNA di 16 desa relevan dengan kebutuhan masing-masing desa. Sehingga angan bahwa desa dapat mengimplementasikan dan mencapai seluruh parameter DRPPA.
Baca Juga: Bangkitnya Perempuan Pengusaha di Era Teknologi
“Hal ini sejalan dengan angan dari KemenPPPA bahwa ke 16 desa sasaran kudu sukses mengimplementasikan 10 parameter DRPPA apalagi mudah-mudahan ada desa desa yangg dapat melampaui dan menularkan ke desa-desa yangg lain. Untuk mencapai angan besar tersebutlah maka tim DRPPA PPNA dengan segenap dedikasi dan integritasnya meramu dan memformulasikan aktivitas demi aktivitas agak dapat menuju output dan outcome yangg maksimal dan out of the box,” imbuhnya.
Sejalan dengan perihal tersebut, Risni Julaeni selaku ketua bagian pendidikan dan penelitian PPNA sekaligus pengarah program DRPPA berambisi agar melalui aktivitas ini terbangun jaringan yangg lebih kokoh dan support berbasis masyarakat diantara tim program fasda dan relawan SAPA.
“Kami juga berambisi dari aktivitas ini, kita dapat memaksimalkan efisiensi waktu dan sumber daya dengan menggabungkan beberapa agenda krusial dalam satu kegiatan, serta terbentuknya pembelajaran dan praktik baik untuk perbaikan program ke depan. Setelah ini, kita juga diharapkan bisa merumuskan strategi keberlanjutan program berbasis kebutuhan organisasi pada tahap ke-2,” terangnya.
“Kami juga berambisi adanya support pada tindak lanjut dari kementerian dalam mengawal progam lanjutan hasil dari assement lapangan. Bentuk support ini dengan membantu buka jejaring baik dari inernal kementerian ataupun dari jaringan eksternal kementerian untuk memassifkan program DRPPA di desa bimbingan PP Nasyiatul Aisyiyah,” imbuhnya. (Hanif Muallifah/sa)
English (US) · 
Indonesian (ID) · 