Padang, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat (PWPM Sumatera Barat) menegaskan dukungannya terhadap upaya Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dalam mempercepat pembangunan desa demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Ketua PWPM Sumbar, Ade Herdiwansyah, menyatakan bahwa Kemendes PDT mempunyai peran strategis dalam mendorong kemajuan desa. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara kementerian dan pemerintah desa, sejalan dengan kebijakan Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto, termasuk patokan pelarangan rangkap kedudukan bagi tenaga pendamping desa.
“Kebijakan ini kudu dipertahankan agar tenaga pendamping desa tetap konsentrasi mengabdi kepada masyarakat, tanpa terlibat dalam kepentingan lain seperti politik alias kedudukan pemerintahan lainnya. Anggaran desa dan honor pendamping kudu betul-betul digunakan untuk kepentingan pembangunan desa,” ujar Ade, Jumat (8/3).
Menurutnya, patokan tersebut memastikan tenaga pendamping desa dapat menjalankan tugasnya secara optimal dalam mengawal program pemerintah di lapangan. Ade juga mengapresiasi terobosan Yandri Susanto dalam memperkuat desa, termasuk komitmennya dalam merealisasikan visi Nawa Cita keenam Presiden Prabowo Subianto, yangg menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai pilar utama kemajuan nasional. Salah satu langkah konkret yangg diambil adalah pengalokasian Rp16 triliun Dana Desa untuk mendukung program ketahanan pangan.
Baca Juga: Ramadan dan Dinamika Ekonomi
Kinerja Yandri Susanto mendapat respons positif dari masyarakat. Berdasarkan survei The Republic Institute, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinannya mencapai 75,5%. Keberhasilan ini juga didukung oleh kerjasama Kemendes PDT dengan abdi negara penegak hukum, seperti Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK, guna memastikan transparansi pengelolaan biaya desa serta mencegah penyalahgunaan anggaran.
Sebagai corak kontribusi, PWPM Sumbar mengirimkan dua kadernya untuk mengikuti Pelatihan Nasional Dai Muda Penggerak Desa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada (22-25/2). Pelatihan bertema “Dai Muda Menggerakkan Desa untuk Kemakmuran Bersama” ini bermaksud membekali para dai dengan keahlian dakwah digital serta wawasan sosial agar dapat berkedudukan sebagai pemasok perubahan di desa-desa tertinggal. “Kami berambisi dai penggerak ini dapat memberikan akibat positif, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil,” ungkap Ade.
PWPM Sumbar optimistis bahwa kerja sama antara Kemendes PDT dan beragam komponen masyarakat bakal mempercepat pencapaian swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan desa di Indonesia. (-lsz)