Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Hendar Riyadi
WARTAMU.ID, Bandung – Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Hendar Riyadi, menegaskan bahwa kaderisasi di pesantren memiliki peran krusial dalam mencetak generasi ustadz dan intelektual. Menurutnya, pesantren tetap menjadi institusi yang berwibawa dibandingkan banyak lembaga lainnya.
Hendar menyebutkan bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan mewarisi keilmuan para ustadz terdahulu. Ia mencontohkan bagaimana para imam teachings sejak kecil telah menghafal Al-Quran, mendapatkan pendidikan berbasis Al-Quran, dan memahami kosakata Al-Quran secara mendalam.
“Oleh karena itu, jika ingin menjadi ustadz masa kini, juga harus memiliki hafalan Al-Quran yang kuat serta kecakapan dalam membaca dan memahami ilmu keislaman,” ujar Hendar saat memberikan sambutan dalam kunjungan santri Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Natar, Lampung Selatan, ke UM Bandung pada Rabu (05/02/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Hendar juga memberikan motivasi kepada para santri agar tetap semangat menuntut ilmu, khususnya di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Ia mendorong santri agar tidak hanya berhenti di strata satu, tetapi melanjutkan ke strata dua dan tiga hingga mencapai gelar guru besar.
Lima Faktor Keberlanjutan Muhammadiyah
Lebih lanjut, Hendar menjelaskan bahwa ada lima faktor utama yang membuat Muhammadiyah tetap eksis hingga usianya yang ke-112 tahun. Salah satu faktor tersebut adalah ruh keikhlasan yang selalu menjadi kekuatan utama dalam pergerakan Muhammadiyah.
Selain itu, Muhammadiyah memiliki semangat tajdid atau inovasi yang kuat. Hendar mencontohkan bagaimana KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dengan memperkenalkan sistem pendidikan modern. Saat ini, inovasi juga terus berkembang di UM Bandung, seperti Rotiyu, roti berbahan dasar tepung hanjeli, serta rompi pendeteksi jantung.
Faktor lainnya adalah kemampuan Muhammadiyah dalam membangun jejaring yang kuat. Hendar menekankan bahwa kesuksesan Muhammadiyah bukanlah hasil kerja individu, melainkan kolaborasi kolektif yang membentuk supertim.
Dua prinsip lain yang menjadi kunci keberlanjutan Muhammadiyah adalah moderasi dalam berbagai aspek kehidupan dan keberpihakan kepada kaum duafa. Hendar mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa keberkahan akan diperoleh dengan membantu mereka yang membutuhkan.
Hendar berharap para santri Darul Arqom Lampung yang berkunjung dapat mengambil inspirasi dari UM Bandung dan melanjutkan perjuangan dalam membangun peradaban Islam yang lebih maju. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memperkenalkan berbagai fakultas dan programme studi di UM Bandung, termasuk Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Agama Islam.
“UM Bandung saat ini tengah menyiapkan pembukaan programme studi baru, salah satunya Bisnis Digital, serta bersiap untuk menyelenggarakan programme S2 Prodi Manajemen. Ditambah dengan programme double grade untuk Prodi Akuntansi dengan salah satu kampus terkenal di Malaysia. Oleh karena itu, kami berharap UM Bandung menjadi tempat kuliah pilihan masyarakat,” tandas Hendar.
Dibaca: 2,285
8 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·