Pengkajian dan Pengkaderan Adalah Kebutuhan Dasar Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Beranda HUMANIORA Pengkajian dan Pengkaderan Adalah Kebutuhan Dasar Muhammadiyah

Ilustrasi Dok Foto Istimewa

WARTAMU.ID, Humaniora – Roda kehidupan manusia itu selalu berputar, ada kalanya berada di bawah, ada masanya pula berada di tengah dan ada juga kalanya berada di atas, begitu pun sebaliknya. Setiap kehidupan manusia itu memiliki persoalan dan perbedaan yang beragam serta tergantung masing-masing orang untuk mampu melewatinya. Karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya, serta setiap masa maupun orang ada awalannya serta ada akhirannya. Itulah pentingnya dalam hidup ini selalu menyandarkan diri kepada Allah sebagai bentuk tawakal, dengan mengharapkan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Tidak ada yang kekal abadi dalam hidup ini, dan tidak akan ada yang mampu terus berkuasa, terus memimpin, terus mengatur, dan segalanya dalam kehidupan baik di organisasi, politik, agama dan lainnya. Karena setiap perjalanan hidup manusia senantiasa akan dihisab, itulah sebabnya senantiasa bertaubat mohon ampun juga terus berbuat baik.

Melihat perkembangan organisasi Muhammadiyah pun demikian, ada kalanya berada di bawah sebagai warga akar rumput biasa yang hanya berpartisipasi, ada masanya pula jadi pimpinan struktural di organisasi maupun amal usaha, dan ada kalanya serta masanya menjadi alumni atau elder maupun pensiunan yang kini tidak lagi banyak aktif dalam rangkaian organisasi maupun strukturalisasi. Karena setiap orang Muhammadiyah telah mengukir sejarah dsn catatan nya masing-masing dalam pengabdian nya bersama Muhammadiyah sesuai dengan latar belakang maupun kemampuannya. Dulu ada yang merasa bisa berbuat segalanya, kini tak sanggup lagi melakukan banyak hal dan ada pula yang merasa sekarang melakukan segalanya tanpa sadar kelak pun tak sanggup lagi melakukan banyak hal. Maka sangat penting untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama warga Muhammadiyah lintas apapun itu, sebab di mata Allah semuanya sama yang beda hanya ketawakaannya. Sekalipun memiliki perbedaan yang mendasar dan jauh berbeda, tetap berusaha bersama berjamaah dalam barisan persyarikatan Muhammadiyah tentunya.

Pengajian dan pengkaderan adalah kebutuhan dasar Muhammadiyah yang harus terus dilakukan untuk dapat memastikan agar kegiatan tetap hidup dan tetap memiliki regenerasi yang melanjutkan estafet dakwah Muhammadiyah. Jangan sampai melihat Muhammadiyah hanya pada level makro, level elit dan level pimpinan atas saja yakni pimpinan pusat maupun pimpinan wilayah yang notabene sudah kuat mengakar struktur dan infrastruktur amal usahanya. Pentingnya pengajian Muhammadiyah di berbagai musholla dan masjid Muhammadiyah sebagai bentuk merawat jamaah maupun anggota Muhammadiyah itu agar tetap pada barisan shof organisasi. Pengajian Muhammadiyah adalah ruh, ujung tombak dan bagian kecil yang memperkuat gerak dakwah amar makruf nahi mungkar dan islam berkemajuan di tataran bawah baik di PDM, PCM, dan tentunya PRM. Sedangkan pengkaderan Muhammadiyah pun begitu urgensi baik melalui ortom, amal usaha, Darul arqam, baitul arqam maupun lewat biologis serta lainnya. Pengkaderan Muhammadiyah juga merupakan sesuatu yang harus dijaga dan dilakukan untuk mengisi tempat, posisi dan pos-pos organisasi Muhammadiyah di kemudian hari. Sehingga Pengajian dan pengkaderan adalah kebutuhan dasar Muhammadiyah yang harus terus terpenuhi dan didapatkan sebagai bentuk Roda gerak organisasi dalam menghidupkan nya. Jika tanpa Pengajian dan tanpa pengkaderan maka hanya tinggal kenangan sejarah, jika hanya pengajian saja hanya sebagai tempat persinggahan orang saja, jika hanya pengkaderan saja hanya akan menjadi nilai kebudayaan semata saja.

Jangan sampai Pengajian hilang di Muhammadiyah apalagi di cabang maupun ranting, sebab dengan Pengajian Muhammadiyah itu banyak hal yang didapatkan baik ilmu, pahala majelis, silaturahim, tauhid sosial dan lain sebagainya. Pengajian Muhammadiyah dapat dipahami secara luas, jangan hanya monoton saja bisa Pengajian rutin, Pengajian kitab, Pengajian tematik, Pengajian tema umum, Pengajian berbasis riset, berbasis masjid, berbasis alam wisata, Pengajian ilmu agama maupun ilmu umum serta lainnya. Pengajian sesuai dengan thin atau isu hangat kontemporer, kaula muda, Pengajian al Qur’an, hadits atau lainnya pula. Intinya keliatan Pengajian itu bisa dalam kemasan yang unik, baru, berbeda serta menambah ghiroh. Dari sana pun nantinya dapat menambah pengkaderan Muhammadiyah yang siap rela memilih jalan dakwah organisasi nya di Muhammadiyah, meskipun dulunya dari berbagai latar belakang umum, agama atau bahkan para muallaf Muhammadiyah.

Pada intinya jangan pernah lelah dan berhenti untuk terus memprioritaskan programme schedule dan perhatian pada Pengajian dan pengkaderan yang menjadi kebutuhan dasar paling urgensi di Muhammadiyah layaknya kebutuhan primer yang terus diupayakan dalam kehidupan. Jika kebutuhan dasar Muhammadiyah ini sudah berjalan dengan rapi, sistematis dan terstuktur, maka langkah selanjutnya ialah menjalankan programme kebutuhan sekunder dan tersier Muhammadiyah dalam tahap selanjutnya. Tidak perlu bersedih hati dan berkecil hati bila jamaah Pengajian masih ada sedikit entah 5 orang dan kader yang masih 5 orang, pelan tapi pasti dan perlahan-lahan terus mengajak pada organisasi Muhammadiyah. Sebelum melangkah dalam membangun amal usaha Muhammadiyah, agar kelak dapat didominasi diisi oleh kader Muhammadiyah yang telah lama aktif berjuang dan hidup di lingkungan Muhammadiyah. Terus bergerak dan mencari jalan serta upaya terbaik agar Pengajian dan pengkaderan Muhammadiyah dapat terus berjalan untuk memperkuat barisan dakwah Muhammadiyah yang bersifat organisatoris, sistematis dan realistis melihat kebutuhan dasar Muhammadiyah serta bukan dimaknai sebagai bentuk materialistik maupi duniawi, melainkan upaya mizanul hayat untuk menyeimbangkan kehidupan dalam bermuhammadiyah sebagai gerak langkah organisasi yang berkemajuan.

Oleh : As’ad Bukhari, S.Sos., MA
(Analis Intelektual Muhammadiyah Islam Berkemajuan)

Loading

-->
Sumber wartamu.id
wartamu.id