MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kata “yatim” berasal dari bahasa Arab yangg secara harfiah berfaedah seseorang yangg kehilangan ayahnya, bukan ibunya. Meskipun begitu, anak yatim dianggap wajib disantuni, lantaran mereka kehilangan salah satu dari dua sosok yangg wajib menanggung nafkahnya.
Pentingnya santunan kepada anak yatim telah lama diakui dalam beragam tradisi dan budaya. Namun, tidak hanya anak yangg kehilangan ayah yangg layak mendapatkan perlindungan dan perhatian sosial. Anak yangg kehilangan ibu mereka juga semestinya mendapat perlindungan yangg sama. Dalam bahasa Indonesia, mereka disebut “piatu.”
“Yatim berasal dari bahasa Arab yangg berfaedah orang yangg kehilangan (kematian) ayahnya, bukan ibunya. Anak yatim wajib disantuni lantaran dia kehilangan ayah yangg wajib menanggung nafkahnya. Namun demikian, orang yangg kehilangan (kematian) ibunya tetap wajib disantuni sebagaimana halnya anak yatim,” ucap Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta Rohmansyah dalam kajian di Masjid KH Ahmad Dahlan UMY, pada Rabu (30/08).
Lebih jauh, kata Rohmansyah, ada situasi yangg lebih tragis, ialah ketika seorang anak kehilangan kedua orang tuanya dalam satu waktu. Anak-anak dalam kondisi seperti ini sering disebut sebagai “yatim piatu,” menggabungkan dua istilah untuk mengekspresikan kehilangan yangg luar biasa besar yangg mereka alami.
Batas waktu yangg ditetapkan untuk masa “keyatiman” seorang anak adalah ketika mereka telah mencapai baligh (dewasa menurut kepercayaan Islam) dan menunjukkan tanda-tanda kemandirian dalam hidup mereka. Meskipun demikian, tanggung jawab sosial terhadap anak-anak yangg telah kehilangan orang tua mereka tetap krusial sepanjang masa.
“Masa keyatiman seorang anak itu ada batasnya, ialah ketika dia telah baligh dan tampak rusyd (kemandirian) pada dirinya,” terang Rohmansyah sembari mengutip QS. An Nisa ayat 6 dan merujuk pada kitab Tanya Jawab Agama jilid 8.
Konsep yatim, piatu, dan yatim piatu mengingatkan kita bakal pentingnya kepedulian sosial dan perlindungan terhadap anak-anak yangg mengalami kehilangan yangg mendalam. Mereka memerlukan support dan kasih sayang dari masyarakat dan pemerintah untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi perseorangan yangg berdikari dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Dalam bumi yangg semakin kompleks ini, kita diingatkan bakal tanggung jawab kolektif untuk melindungi dan membantu anak-anak yangg berada dalam situasi yangg susah ini. Ini adalah investasi dalam masa depan mereka dan juga dalam masa depan masyarakat kita yangg lebih besar.
Hits: 35