Pengalaman Pertama, Imam Muda Spempat Sukses Jadi Imam Shalat Tarawih di Masjid Al Falah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu
Dari kiri, Naufal Ghiffari, M. Adenin, dan M. Yusuf berpotret berbareng setelah penyelenggaraan Shalat Tarawih di Masjid Al Falah. (Nadia Larasati/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Bulan Ramadhan tahun ini menjadi pengalaman pertama bagi Naufal Ghiffari Listyan Putra, siswa kelas 9 SMP Muhammadiyah 4 Surabaya (Spempat), sebagai pemimpin shalat Isya dan Tarawih di beragam masjid di Kota Surabaya.

Bersama dengan beberapa siswa lain nan ditunjuk oleh sekolah berbasis pesantren ini, Naufal mempraktikkan hafalan, tajwid, dan irama tartil nan dipelajari di sekolah. Salah satunya, ketika dia ditugasi untuk menjadi pemimpin shalat Isya dan Tarawih di Masjid Al Falah Simo Kalangan Surabaya, Jumat (24/3).

Naufal sempat grogi ketika kali pertama menjalankan tugas sebagai pemimpin shalat. Namun, lantaran sudah terlatih, emosi grogi itu dapat dia redam. Irama Nahawand sukses dia bawakan untuk membaca ayat demi ayat dalam tugasnya sebagai imam.

“Alhamdulillah lancar. Pengalaman ini jadi modal krusial bagi saya untuk mempraktikkan mahfuz di sekolah,” ujar Naufal.

Siswa nan juga terpilih sebagai pengisi kultum di Masjid Nurul Faizin Dinas Pendidikan Kota Surabaya ini juga bercerita bahwa sebelum melaksanakan tugas sebagai imam, ada pengarahan dari pembimbing Ismuba dan pembimbing tartil di sekolah. Menurutnya, pengarahan itu sangat membantunya menuntaskan tugas sebagai pemimpin shalat.

M. Adenin, pembimbing Ismuba Spempat, menuturkan bahwa meskipun ini adalah tugas pertama Naufal, dia mengaku puas dan bangga bakal penampilannya sebagai imam. Menurutnya, kerja keras Naufal terbayarkan pada penyelenggaraan tugasnya malam ini.

“Semoga dia tetap semangat menambah mahfuz dan memperbaiki bacaannya agar penampilan selanjutnya bakal lebih mantap,” ujar pembimbing Ismuba nan juga pendekar Tapak Suci ini.

Sementara itu, M. Yusuf, takmir Masjid Al Falah, memberikan apresiasi atas penampilan Naufal. Menurutnya, referensi surah nan diperdengarkan pada shalat Tarawih malam ini tidak seperti penampilan anak usia SMP.

“Saya minta Naufal bersedia untuk menjadi pemimpin rawatib di sini. Boleh pilih, antara shalat Maghrib, Isya, alias Subuh,” kata M. Yusuf.

Menurutnya, pemimpin muda kudu diberikan ruang dan kesempatan sebanyak-banyaknya. Ia beranggapan, regenerasi pemimpin juga kudu dilakukan agar pemimpin muda dapat menjadi penerus nan lebih tua. (Nadia Larasati/AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co