Salah seorang mahasiswa program Mafathir (Mahasiswa Fastabiqul Khairat in Ramadhan) dilepas di Masjid Al Khoory, UM Surabaya. (Salman/KLIKMU.CO)
Surabaya, KLIKMU.CO – Fakultas Agama Islam berbareng Ma’had Umar bin Khattab UM Surabaya melakukan pelepasan mahasiswa program pengabdian Mafathir (Mahasiswa Fastabiqul Khairat in Ramadhan) di Masjid Al Khoory, UM Surabaya.
Kegiatan pelepasan program tersebut dihadiri oleh 135 mahasiswa. Mereka diterjunkan ke 12 Pimpinan Daerah Muhammadiyah, 15 Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisiyah se-Jawa Timur, dan selanjutnya diserahkan ke ranting dan cabang.
Program ini mengusung tema “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis al-Islam dan Kemuhamadiyaan untuk Mendukung Indonesia Berakhlak”.
Pelepasan mahasiswa mengabdi ini dibuka oleh Wakil Rektor IV nan membidangi AIK dan kerjasama dan juga dihadiri oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri dan MPS PDM Kota Surabaya nan menjadi salah satu mitra berbareng mahasiswa mengabdi.
Wakil Rektor IV UM Surabaya Dr Mundakir SKep Ns MKep menuturkan bahwa aktivitas pengabdian ini adalah bentuk dari penerapan caturdarma perguruan tinggi UM Surabaya.
“Jadikan aktivitas ini sebagai wadah kontribusi nyata dalam mengabdikan diri berbareng masyarakat. Harapannya, mahasiswa dapat mentransformasikan nilai-nilai dasar al-Islam dan kemuhammadiyaan sebagai jawaban dari kebutuhan dan tantangan era saat ini nan itu sejalan dengan napas perjuangan aktivitas Muhammadiyah sebagai aktivitas pembaharuan,” paparnya.
“Bukan itu saja, mahasiswa juga kudu bisa mentransmisikan dan menghadirkan inovasi-inovasi UM Surabaya ke masyarakat untuk kemaslahatan,” imbuh Mundakir.
Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam Dr Thoat Stiawan MHI menyampaikan bahwa aktivitas ini dapat membantu program pemerintah “Indonesia ber-Akhlak”.
Bentuk penyelenggaraan program adab dan etika dalam pengabdian ini adalah, pertama, pesantren kilat berbasis Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPT). Kedua, darul arqam (perkaderan), ialah terbentuknya kader Muhammadiyah nan berbudi pekerti Islam berkemajuan.
Ketiga, program pengarahan membaca Al-Quran (BTQ) prioritas. Keempat, pemimpin shalat dan penceramah.
“Output dari aktivitas pengabdian ini untuk perbaikan adab melalui internalisasi nilai-nilai adab dan penerapan penanaman nilai religius nan diharapkan bisa membentuk kepribadian islamiyah,” ujarnya.
Sementara itu, Ikhwan Nurhadi MPdI, Ketua PDM Kabupaten Kediri, menambahkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik keberadaan adik-adik mahasiswa di tengah masyarakat. Pihaknya selalu berambisi dengan adanya program pengabdian ini bakal terjadi hubungan saling menguntungkan antara masyarakat dengan akademisi.
“Akademisi bakal mentransfer ilmu-ilmu pengetahuan nan diperolehnya untuk diaplikasikan sebagai problem solving persoalan-persoalan nan muncul di masyarakat,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh MPS Kota Surabaya nan diwakili Abu Hasan. Menurutnya, aktivitas pengabdian mahasiswa sangat membantu masyarakat, khususnya ranting, cabang, dan panti didikan Muhammadiyah dalam meningkatkan pemahaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Harapannya, aktivitas pengabdian ini kudu keberlanjutan,” katanya. (Salman/AS)
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·