Pendamping Desa, Salah Satu Pilar Penopang Kinerja Kemendes PDTT - MuhammadiyahNews.com

MATARAM, PIJARNEWS.ID – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa para pendamping desa merupakan salah satu pilar penopang keahlian Kemendes PDTT.

“Jadi, ada tiga pilar yangg menopang keahlian Kementerian Desa. nan pertama, menteri. nan kedua, birokrat, dan yangg ketiga pendamping,” katanya dalam aktivitas Gala Dinner dan Malam Pejuang Inovasi GTTGN Ke-25 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (14/7/2024).

Dengan peran krusial yangg dimiliki para pendamping desa itu, dia mengibaratkan mereka sebagai “anak kandung” Kemendes PDTT. “Selalu saya ingat-ingat, jangan sampai ada aktivitas saya enggak menyapa tenaga pendamping lantaran tenaga pendamping desa itu anak kandung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,” ujarnya.

Ia juga mendorong para pegiat ataupun pendamping desa membantu pemerintah meningkatkan untuk kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa. Ia mengatakan salah satu langkah yangg dapat ditempuh para pegiat ataupun pendamping desa dalam meningkatkan kualitas SDM itu adalah melatih dan mendampingi masyarakat desa memahami ideologi pembangunan desa.

“Hal itu agar paradigma, kerangka berpikirnya, dan langkah kerjanya sesuai dengan ideologi pembangunan kita, ialah pembangunan manusia,” ungkapnya sebagaimana dikutip Antara.

Menurutnya, setiap masyarakat desa berkedudukan krusial memahami dan ikut berkontribusi dalam pembangunan desa, lantaran tantangan ke depan cukup berat bagi seluruh kalangan, termasuk revolusi industri keempat, dan persaingan teknologi di abad ke-21 yangg tak bisa ditebak.

Dengan begitu, kehadiran pegiat dan pendamping desa pun tidak kalah penting, lantaran mereka tidak bisa digantikan oleh kekuatan teknologi. Mereka, mempunyai keahlian mendidik dan melindungi masyarakat.

Ia juga mengingatkan kembali para pegiat dan pendamping desa mengenai tujuan pembangunan desa. “Pembangunan desa itu bermaksud untuk pembangunan manusia, sehingga seluruh aktivitas pembangunan, baik ekonomi maupun prasarana yangg lain itu orientasinya adalah kepada pembangunan manusia,” jelasnya.