
YOGYA – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) akhirnya mengambil sikap terhadap partai politik di tahun 2024.
Melalui Konferensi Pers pada Rabu (19/4) di Ruang Sidang Lantai 1 Gedung Dakwah Muhammadiyah DIY, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM DIY menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu menjaga kedekatan politik yangg sama dengan semua partai.
Dalam pandangannya, Muhammadiyah mempunyai sikap proaktif dalam rangka menjadikan politik sebagai hikmah kebaikan bagi masyarakat luas.

“Hal ini bertolak dari perkhidmatan kebangsaan Muhammadiyah, yangg dirumuskan dalam pernyataan bahwa Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi wa Syahadah,” ujar Ketua LHKP PWM DIY Drs. Farid Bambang Siswantoro, MIP.
Menurut Farid, Muhammadiyah seumpama rumah family tempat anak-anaknya dibesarkan — yangg pada perannya masing-masing putra-putri Muhammadiyah itu tersebar ke semua penjuru, berserikat, dan menjalani hubungan politiknya sendiri-sendiri.
Terutama, pada sisi proaktifnya, PWM DIY sudah memutuskan untuk mengirim salah seorang putra terbaiknya untuk maju sebagai calon DPD DIY, ialah Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM.
Sebagaimana diketahui personil DPD alias senator adalah representasi politik wilayah dalam kelembagaan di Senayan.
“Dengan menyadari potensi sumberdaya insaninya Muhammadiyah DIY mengikutsertakan salah satu kadernya itu untuk ikut menjadi representasi wilayah dengan keunikannya ini sebagai corak perkhidmatan kebangsaan yangg dimiliki,” jelas Farid.
Selain itu, konvensi pers juga sempat menyinggung soal pemilihan calon Walikota Yogyakarta. Diantara beberapa nama, ada dua yangg disebut ialah Muhammad Afnan Hadikusumo dan Heroe Poerwadi yangg notabene sangat dekat dengan Muhammadiyah dan sepak terjangnya tidak perlu diragukan lagi.
Perlu diketahui, bahwa Muhammad Afnan Hadikusumo adalah cucu pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo yangg selama satu dasawarsa terakhir menjadi wakil rakyat DIY di bangku DPD RI. Sedangkan, Heroe Poerwadi lima tahun terakhir menjadi Wakil Walikota Yogyakarta mendampingi Haryadi Suyuti.
Menanggapi perihal tersebut, LHKP PWM DIY mempersilahkan beragam pihak untuk menentukan pilihannya, selama tetap menerapkan sistem politik yangg baik.
“Sumonggo, sistem politik yangg baik diterapkan dan siapapun yangg bakal dipilih oleh partai pendukungnya maka sikap Muhammadiyah mempersilakan pada sistem itu,” tutur Farid.
Namun Farid menjelaskan, jika Afnan Hadikusumo merupakan kader persyarikatan dan apalagi sudah menjadi kader apalagi jauh sebelum menjadi DPD RI.
Farid menambahkan, Muhammadiyah pada prinsipnya memperlakukan semua partai secara setara dan mengambil kedekatan politik yangg sama dengan semua partai. Dengan demikian maka semua partai politik peserta pemilu diharapkan tidak melakukan klaim sepihak yangg menyelisihi sikap politik Muhammadiyah.
Maka, pada kesempatan ini Farid menyampaikan bahwa Muhammadiyah merekomendasikan agar rekrutmen badan penyelenggara pemilu (Bawaslu, KPU, Panitia Ad-hoc) dilaksanakan dengan langkah yangg benar, transparan dan jujur.
“Jika tidak demikian, bisa terjadi distrust yangg sangat merugikan kehidupan berbangsa bernegara,” tegas Farid.
Serta, pada saat yangg sama PWM DIY menghargai aspirasi politik masyarakat yangg disalurkan melalui cara-cara yangg dibenarkan oleh peraturan perundangan, fatsun politik yangg beretika luhur alias akhlakul karimah.
Oleh lantaran itu, Muhammadiyah menyerukan kepada semua pihak untuk mengindahkan amal politik demikian itu dengan terus memperhatikan kepentingan membangun, menjaga dan merawat bangsa dan negara.
“Jangan sampai kita abai terhadap perihal ini lantaran pengabaian itu kontra produktif bagi tujuan dan kebaikan negara dan bangsa ini,” tandas Farid. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
English (US) ·
Indonesian (ID) ·