PC IMM Malang Raya Selenggarakan Kegiatan Madrasah Aktivis Profetik - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
kegiatan Madrasah Aktivis Profetik (MAP) pada Kamis-Minggu (28-31/9/2025).

MALANG, PIJARNEWS.ID – Seolah tak pernah surut dalam melakukan aktivitas perkaderan, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya kembali melakukan aktivitas Madrasah Aktivis Profetik (MAP) pada Kamis-Minggu (28-31/9/2025).

Pembukaan yangg dilakukan di Kampung Mahasiswa, Malang, dihadiri oleh Kepala Biro Riset, Pengabdian dan Kerjasama, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Salahudin, S.IP, M.Si., M.P.A., Sekretaris Bidang Immawati DPD IMM Jawa Timur, Ketua Umum PC IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni, dan puluhan kader IMM Malang Raya.

Dalam sambutannya, Ketum PC IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni mengungkapkan bahwa terselenggaranya MAP merupakan corak komitmen untuk membangun kualitas kader yangg mempunyai kapabilitas intelektual dan kesadaran sosial yangg tinggi.

“Selain peneguhan ideologi aktivitas Ikatan sebagai garis perjuangan, MAP juga menyediakan dua kelas khusus, ialah kelas aktivitas dan kelas pemberdayaan,” katanya.

Dwi Putri Ayu yangg datang mewakili DPD IMM Jawa Timur juga mengungkapkan perihal senada, bahwa istilah “Aktivis Profetik” telah menjadi identitas IMM Malang Raya sejak lama.

“Aktivis profetik berbeda dengan aktivis biasa. Aktivis profetik berdasarkan pada nilai spiritual untuk transformasi kesadaran dan perbaikan moral masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Salahudin yangg didapuk sebagai stadium general menceritakan pengalamannya dulu ketika menjadi aktivis mahasiswa. Merupakan sebuah kesempatan yangg berbobot untuk menjadi mahasiswa bagi masyarakat yangg terlahir di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya belajar dengan tekun, membaca ratusan kitab dan artikel, serta berupaya membangun relasi yangg baik dengan siapapun,” ujarnya.

Setelah lulus sarjana, dia kembali ke kampung halamannya dan mendirikan kursus komputer dan bahasa Inggris. Selain itu, dia juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yangg berjulukan Lembaga Anti Korupsi Bima Dompu Sumbawa (LAPINDA-BIDOS).

Melalui LSM inilah masyarakat mulai memberikan apresiasi. Ia juga mendorong para peserta MAP untuk terus belajar dan mengamalkan apa yangg dipelajari. Termasuk juga memperhatikan tujuan dari setiap program. Ia mengutip Antonio Gramsci bahwa tindakan tanpa visi menjadi sunyi tanpa makna.

“Program yangg dilaksanakan tidak hanya selaras dengan nilai-nilai IMM semata, tapi juga kudu sejalan dengan apa yangg menjadi dasar ideologi Persyarikatan,” tegasnya.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id