Nurtanio, Putra Banua Pencipta Pesawat All Metal And Fighter Pertama Indonesia - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Banjarmasin, mu4.co.id — Marsekal Muda TNI (Tentara Negara Indonesia) (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pembuat pesawat all metal dan fighter pertama Indonesia. Pesawat buatannya diberi nama Sikumbang, Kunang-kunang (mesin VW), Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Nurtanio Pringgoadisuryo merupakan perintis industri penerbangan Indonesia yangg lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923. Ia dikenal sebagai pecinta kitab dan majalah Vliegwereld alias Dunia Penerbangan jenis Hindia Belanda.

Ia juga terkenal sebagai si ‘gila pesawat’ dan bercita-cita keliling bumi menggunakan pesawat buatan Indonesia. Saking besar minatnya, Nurtanio Pringgoadisuryo diketahui pernah belajar pengetahuan Teknik Penerbangan di FEATI (Far Eastern Aero Technical Intitute) Manila, Filipina.

Pesawat Sikumbang Nu-200 [Foto: Rendy Nugroho via militermeter.com]

Pada tahun 1947, Nurtanio Pringgoadisuryo membikin pesawat layang berbareng Wiweko Soepono yangg merupakan sesama pecinta Aeromodelling. Pesawat itu diberi nama Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider).

Selang 6 tahun kemudian, tepatnya 1953, Nurtanio Pringgoadisuryo menciptakan pesawat all metal dan fighter pertama di Indonesia, ialah Sikumbang dengan kode Nu-200. Prototipe pertama diberi nomor registrasi X-01.

Nu-200 dirancang menjadi pesawat intai bersenjata yangg bisa dioperasikan dari lapangan terbang tanah alias rumput. Lambat laun, Sikumbang pun digunakan sebagai pesawat antigerilya (Counter Insurgency – COIN).

Pesawat N219 Nurtanio [Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean]

‘Nurtanio’ merupakan nama pesawat N219 yangg merupakan hasil pengembangan riset PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Nama tersebut diberikan secara unik sebagai penghargaan kepada Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau N219 di Landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/11/2017).

Dilansir dari id.wikipedia.org, TNI AU (Angkatan Udara) juga memberikan hidayah kepada Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie dan mendiang Marsekal Muda TNI (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo sebagai Bapak Dirgantara Indonesia di Acara Resepsi HUT TNI AU ke-73 di Halim Perdanakusuma, Selasa, (9/4/2019).

Pemberian hidayah tersebut diberikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada BJ Habibie dan perwakilan family Nurtanio.

Nurtanio gugur dalam kecelakaan pesawat terbang Aero 45 alias Arev (Api Revolusi) pada 21 Maret 1966. Pesawat tersebut awalnya buatan Cekoslowakia, kemudian dimodifikasi tambahan tangki bahan bakar ekstra.

Kecelakaan penerbangan itu disebabkan oleh kerusakan mesin. Pesawat Arev yangg berupaya dikendalikan Nurtanio kandas mendarat darurat di lapangan Tegallega, Bandung, hingga berhujung menabrak toko.

Sumber: bangka.tribunnews.com dan id.wikipedia.org

Terkait

-->
Sumber mu4.co.id
mu4.co.id